Menu

Green Rebel Rayakan Weellness Month dengan Ajari Pentingnya Mindful Eating, Apa Itu?

16 Februari 2023 07:10 WIB

Green Rebel menggelar acara wellness-minded people bertajuk “LIVE & LOVE". (Tasha Rainita/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, Februari memang identik dengan momen mengungkapkan rasa cinta kepada orang yang disayang. Padahal, sebelum mencintai orang lain, mencintai diri sendiri atau self love sangatlah penting.

Self love merupakan seni memperhatikan diri dan keseluruhan wellness, baik mental maupun fisik. Bulan ini bisa menjadi momentum yang tepat untuk kamu mulai mengungkapkan self love, salah satunya dengan menyadari kebutuhan kesehatan diri sendiri sebagai pondasi utama.

Pembicaraan mengenai wellness dan social images mendorong masyarakat urban untuk mengadaptasi mindful eating sebagai gaya hidup

Melalui mindfulness, menyadari proses mengonsumsi makanan dan minuman serta memilih apa yang baik untuk tubuh kita sangatlah penting. Dengan mindful eating, kebiasaan untuk mengonsumsi secara berlebihan dan enggak sehat akan perlahan hilang. 

Adjie Santosoputro, sebagai Praktisi Mindfulness pun memberikan tanggapan mengenai pentingnya being present dalam mindful eating. Seperti apa?

“Kecanggihan teknologi gawai memampukan kita untuk berinteraksi, bekerja, bermai, menikmati hiburan, di mana pun dan kapan pun. Ditambah lagi tuntutan untuk selalu sibuk, sehingga makan sambil melakukan hal lainnya pun sudah menjadi gaya hidup yang wajar. Akibatnya, jarang sekali kita makan dengan kesadaran diri dan kehadiran utuh," ungkap Adjie, dalam acara 'Wellness Gathering with Green Rebel', di Jakarta Rabu (15/2/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Helga Angelina, selaku Co-Founder Green Rebel, mengatakan bahwa dengan memulai praktik mindful eating, kita juga belajar mengontrol diri kita secara keseluruhan, baik secara asupan nutrisi dan mengontrol untuk enggak makan melebihi batas kebutuhan. 

Selain itu, mindful eating juga mengajarkan untuk memikirkan dampak sosial dan lingkungan dari apa yang kita makan.

"Harapannya, setelah melakukan praktik ini di kehidupan sehari-hari, kita bisa memilih makanan dengan penuh kesadaran dan bijak dan setiap aksi makan kita bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat dan lingkungan," ujar Helga.

"Kita makan tiga kali sehari atau lebih dari 1.000 kali per tahun. Bayangkan besar dampak positif atau negatifnya yang bisa kita buat,” tandas Helga.

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita

Artikel Pilihan