Menu

Heboh Kasus Terapis Wicara Jepit Kepala Anak Autisme Sampai Sesak Napas, Ternyata Begini Cara Latih Bicara si Kecil Mom, Simak Yuk!

17 Februari 2023 20:25 WIB

Ilustrasi ibu sedang mengajarkan anaknya berbicara. (Freepik/shurkin_son)

HerStory, Jakarta —

Moms, baru-baru ini beredar video terapis wicara menjepit kepala balita penyandang autisme dengan kakinya hingga menjerit. Sang pelaku diduga bekerja di salah satu Rumah Sakit di Depok. 

Kabar ini diviralkan oleh akun Instagram @kamerapengawas.id. Korban terlihat menjerit kesakitan saat kepalanya dijepit dengan kedua kaki pelaku yang tampak asik bermain ponselnya. 

Meski kini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, kasus seperti ini harusnya tidak terjadi. Hal tersebut tentu membuat para Moms khawatir membawa si buah hati ke tempat terapi yang seharusnya membantu tumbuh kembang lebih baik. 

Terlebih, mendidik anak dengan autisme bukan hal mudah. Moms terkadang memerlukan pengasuh khusus atau terapis yang bisa membantu anak dengan autisme berkembang. 

Terapi wicara memang menjadi salah satu metode pembelajaran anak dengan autisme. Terapi ini melatih spektrum autisme pada anak-anak bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.

Sebenarnya, Moms juga bisa menjadi terapis wicara yang baik bagi anak di rumah lho. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk latih anak dengan autisme berbicara, sebagaimana dikutip HerStory dari Stamurai.com, Jumat (17/2/2023). 

1. Pakai Suara Binatang

Penelitian menunjukkan, anak-anak dengan autisme daapt merespons suara hewan dengan lebih baik. Moms bisa menggunakan cara ini untuk melatih suara si kecil. 

Ajak anak menirukan suara hewan, seperti kucing, sapi, kambing, hingga singa. Anak akan tertarik lalu mengeluarkan suara mereka sehingga ini bisa menjadi langkh awal pembentukan artikulasi bicara. 

2. Ajari Anak Kata-kata Penting

Jika anak sudah berhasil dengan jelas menirukan suara hewan sesuai artikulasinya, Moms selanjutnya bisa latih kata-kata penting kepada si kecil. 

Kenalkan dengan kata sapaan, seperi “halo”, “hai”, atau mengucap salam. Selanjutnya, ajari mereka dengan kata perintah, seperti “bantu”, “berhenti”, “jangan”, dan sebagainya. 

Paling penting, Moms juga wajib memerkenalkan anak dengan kata-kata yang menggambarkan ekspresi, seperti “sedih”, “senang”, “lapar”, dan “haus”,. 

Mungkin perlu beberapa waktu bagi anak memahami dan merespons maksud dari kata-katanya. Moms bisa memadukan latihan ini dengan gerakan. 

3. Tunjukan Dukungan

Banyak anak dengan autisme, merespons dengan baik sebuah dukungan. Ini merupakan bagian integral dari berbagai latihan terapi wicara autisme.

Moms bisa memberikan hadiah setiap kali mereka berhasil mengucap sesuatu atau merespons kata. Hadiah yang diberikan bisa sepotong cokelat, satu sendok es krim, atau waktu tambahan bermain.

4. Bacakan Cerita Pendek

Anak dengan autisme mungkin mengalami keterlambatan bicara. Namun mereka bisa mendengar dengan baik.

Membacakan cerita pendek sama dengan menyanyikan kata-kata yang mungkin bisa diingat oleh anak. Ini merupakan latihan yang baik untuk mendorong mereka berbicara.

Pilih buku interaktif yang dilengkapi dengan gambar. Saat membaca, cobalah untuk menunjuk pada setiap ilustrasi dan jelaskan keterangannya. 

5. Ajari Mereka Ekspresi Wajah

Anak-anak dengan autisme sering merasa sulit untuk memahami ekspresi wajah. Mereka mungkin berjuang untuk memahami apa arti senyum atau kerutan di wajah orang lain.

Ajari mereka arti dari setiap ekspresi karena ini penting dalam kehidupan sosial. Moms juga dapat menggunakan media bergambar ekspresi untuk latihan ini. 

Artikel Pilihan