Menu

Catat Moms! Konon Katanya, Gak Sarapan Bisa Bikin Anak Lemot di Sekolah Lho! Benarkah?

21 Februari 2023 04:15 WIB

Ilustrasi sarapan bersama keluarga. (Shutterstock/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Di Indonesia mungkin masih banyak sekali keluarga yang menyepelekan sarapan sebelum memulai hari. Padahal kebiasaan ini sangat buruk lho Moms!

Pasalnya, tubuh membutuhkan banyak energi sebelum menjalani hari bahkan menurut dokter gizi dilansir dari sindikasi konten suara.com kebiasaan ini bisa memicu otak akan menjadi lemot dan kesulitan untuk berpikir.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, SpGK, otak anak masih di tahap perkembangan. Sedangkan agar otak bisa berkembang maka dibutuhkan asupan protein yang mencukupi. Tapi jika anak tak sarapan, maka kemampuan berpikir anak jadi terhambat.

"Kita membutuhkan sarapan dari anak-anak sampai dewasa. Tidak sarapan bisa susah berpikir. Kebayang nggak kalau anak-anak nggak dikasih sarapan disuruh berpikir, belajar, otaknya nggak dikasih makan, maka lemot," jelas dr. Cindiawaty dalam acara Program Sarapan Berisi Blueband di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dilansir pada Selasa (21/2/2023).

Dibanding tak sarapan pada orang dewasa, kondisi terbiasa tak sarapan pada anak bisa berdampak jangka panjang, karena masa pertumbuhan anak tak bisa diulang kembali, terlebih jika umurnya sudah bertambah tapi tak bisa berkembang maksimal.

Fakta yang sama juga diungkap Ketua Pergizi Pangan Prof. Hardinsyah yang menemukan fakta 7 dari 10 anak Indonesia tak mengonsumsi makanan sehat. Bahkan ada anggapan pagi hari sudah konsumsi teh manis dan biskuit maka dianggap sudah sarapan, padahal itu bukanlah sarapan sehat.

"Karena sarapan sehat itu kegiatan makan minum yang aman dan bergizi, paling tidak memenuhi 15 hingga 35 persen dari kebutuhan gizi harian yang dilakukan setiap hari," paparnya.

Sementara itu, dr. Cindiawaty menjelaskan jika tolok ukur sarapan sehat adalah makan minum yang mengandung gizi seimbang, dari mulai karbohidrat, protein, serat hingga lemak tak jenuh.

"Isinya nggak hanya karbohidrat. Apalagi anak-anak butuh juga sumber protein. Kalau tidak sarapan, bagaiaman dia memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari. Oke karbohidrat kita penuhi, protein bisa apa saja, misal telur. Jangan lupa, kita tetap butuh lemak. Lemak tidak jenuh itu bisa lemak omega 3 dan 6, makanya disebut lemak esensial," jelas dr. Cindiawaty.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan