Ilustrasi perempuan terkena osteoporosis (Freepik.com/tirachard)
Moms, tahukah kamu bahwa osteoporosis disebut sebagai penyakit ‘diam’? Rupanya, hal itu terjadi karena penyakit ini menyerang kondisi kesehatan tanpa menunjukkan gejala apapun. Sebab itu, tak sedikit lansia maupun orang dewasa tiba-tiba mengalami pengeroposan tulang tanpa tanda sebelumnya.
Spesialis Ortopedi dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Astuti Pitarini mengungkapkan, ada sejumlah penyebab terjadinya osteoporosis pada usia dewasa hingga lansia, salah satunya tidak berolahraga.
“Penurunan massa tulang dan otot itu sejak usia 30 tahun. Jadi orang yang tidak pernah berolahraga atau tidak banyak aktivitas tulang akan menyesuaikan. Merrka (tulang) tidak akan membentuk kekuatan dan otot menciut,” kata dr. Astuti dalam media briefing RS Pondok Indah di Pain De Mie, Blok A, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
dr. Astuti menuturkan, ada beberapa orang dengan faktor risiko paling besar mengalami osteoporosis, salah satunya yang tidak pernah berolahraga.
“Faktor risiko osteoporosis lainnya adalah obat jangka panjang dan kebiasaan minum alkohol yang bisa memengaruhi pengeroposan dan metabolisme tulang. Selain itu, faktor genetik, misal orangtuanya osteoporosis, kemungkinan anaknya mengalami patah tulang itu lebih besar,” ujar dr. Astuti.
Meski tak menunjukkan tanda yang spesifik, ada gejala fraktur vertebral (tulang belakang) termasuk sakit punggung, tinggi badan berkurang, dan membungkuk (hipfosis).
“Kalau saat periksa tiba-tiba tinggi badan berkurang, itu bisa jadi tanda osteoporosis. Termasuk juga kalau tubuh makin lama makin bungkuk, biasanya terjadi pada lansia,” ungkap dr Astuti.
Adapun cara mencegahnya, dr Astuti menyarankan setiap orang, terutama wanita berolahraga dan rutin beraktivitas agar massa otot tidak menurun seiring berjalannya usia.
“Olahraga yang direkomendasikan untuk wanita memadatkan tulang bisa juga mengangkat beban di gym, bisa menggunakan barbel. Selain itu, bersepeda juga bisa, karena mengandalkan kekuatan sehingga massa otot dan tulang terbentuk,” ujar dr Astuti.
Guna mengetahui apakah tulang mengalami osteoporosis atau tidak, dr Astuti menyarankan untuk pemeriksaan pada usia lansia.
“Osteoporosis gak ada gejala, makanya kalau usia udah 40-50 tahun direkomendasikan pemeriksaan,” tutup dr Astuti.