Menu

Mengenal Barbara Watson, Sosok Wanita Kulit Hitam yang Berhasil Jadi Diplomat, Bikin Kagum!

08 Maret 2023 08:45 WIB

Potret Barbara Watson (© HIAS)

HerStory, Jakarta —

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, ini dia Barbara Watson, wanita kulit hitam yang berhasil menjadi diplomat.

Barbara Watson kerap menoreh sejarah sebagai wanita kulit hitam yang bekerja di Departemen Luar Negeri. Namun, prestasi menjadi yang pertama bukanlah hal asing di keluarga Barbara.

Watson adalah anak dari hakim kulit hitam terpilih pertama di New York, James S. Watson, dan Violet Lopez Watson, seorang pendiri National Council of Negro Women. Saudara Watson, Colin L. Powell menjadi menteri luar negeri AS kulit hitam pertama.

Dia tak selalu bermimpi menjadi diplomat. Setelah lulus dari Barnard College pada 1943, Watson mendirikan agensi model dan sekolah kepribadian – Barbara Watson Models – yang dia kelola selama satu dekade sebelum masuk fakultas hukum di New York University.

Setelah lulus dengan peringkat ketiga di kelasnya di NYU, Watson menjabat sebagai asisten jaksa di New York City Law Department dari 1963 sampai 1964.

Pengalaman pertamanya dengan diplomasi AS dimulai sebagai direktur eksekutif di New York City Commission for the United Nations sejak 1964 hingga 1966.

Watson bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS pada 1966 sebagai asisten khusus deputi wamenlu untuk administrasi.

Kala itu, jumlah perempuan dan orang kulit hitam yang bekerja di Deplu AS masih terbilang sedikit. Tetapi dengan kecerdasan dan kelihaiannya, Watson dengan cepat naik ke jenjang karier lebih tinggi.

Presiden Lyndon B. Johnson mencalonkan Watson sebagai asisten menlu untuk urusan keamanan dan konsuler pada 1968.

Dia menjadi warga AS dan perempuan kulit hitam pertama yang menduduki kursi tersebut dan menjabat hingga 1974.

Presiden Jimmy Carter meminta Watson kembali ke Deplu sebagai asisten menlu untuk urusan keamanan dan konsuler pada 1977, yang menjadi tempat pengabdiannya hingga Carter menunjuknya sebagai dubes AS untuk Malaysia pada 1980.

“Pengabdian panjangnya sebagai Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Konsuler dan perannya belum lama ini sebagai duta besar untuk Malaysia telah memberikan kontribusi penting bagi kebijakan asing AS,” terang Deplu dalam sebuah pernyataan saat Watson wafat pada tahun 1983.