Menu

Gawat! Ternyata Ketergantungan dengan Orang Lain Termasuk Penyakit Mental, Beauty!

12 Januari 2021 10:10 WIB

Ilustrasi seorang wanita yang sedang mengalami depresi/gangguan jiwa.(Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Purwokerto —

Manusia pasti membutuhkan manusia lain untuk berkegiatan. Semuanya saling membutuhkan satu sama lain karena kita adalah makhluk sosial. Enggak jarang juga kita saling mendengarkan dan membantu satu sama lain. Itu udah hakikatnya kita hidup sebagai manusia kok. Tapi, Beauty pernah lihat orang yang merasa enggak bisa hidup kalau tanpa orang lain? Atau apapun kegiatannya harus dilakukan dengan orang lain? Ternyata ini tanda gangguan psikologis yang disebut dependant personality disorder (DPD).

Gangguan mental jenis ini termasuk ke gangguan kepribadian. Seperti gangguan kepribadian pada umumnya, gangguan ini berpengaruh ke cara berperilaku dan berpikir seseorang. Orang yang mengalaminya akan merasa cemas berlebih kalau ia lagi beraktivitas sendirian. Ia merasa harus diperhatikan dan takut banget buat ditinggalkan orang lain. Salah satu ciri khas dari gangguan ini adalah penderita yang terlihat pasif dan enggak percaya sama dirinya sendiri. Ia juga akan mencari hubungan atau ikatan baru kalau putus dari suatu hubungan.

Sebenarnya, sampai sekarang enggak diketahui pasti apa yang bikin orang mengalami DPD. Faktor biologis seperti genetik juga memengaruhi gangguan ini. Tapi, banyak juga penderitanya yang sebelumnya pernah mengalami trauma, kekerasan, atau pola asuh yang enggak baik dan bikin si penderita mengidap DPD. Gangguan ini ternyata juga bisa mengalami “komplikasi” lho Beauty. Seseorang yang udah didiagnosis DPD akan lebih berisiko mengalami fobia, depresi, atau bajkan menyalahgunaan obat. Selain itu, mereka juga bakal rentan terjebak pada hubungan saling ketergantungan yang akhirnya jadi toxic relationship.

Sayangnya, gangguan kepribadian ini penyembuhannya cukup lama. Tapi seiring bertambahnya umur, intensitas ketergantungan itu bisa semakin berkurang. Kabar baiknya, penderita DPD enggak perlu meminum obat-obatan seperti gangguan mental lainnya. Tenaga profesional akan memberikan terapi bicara (psikoterapi) untuk memahami kondisinya dan menunmbuhkan rasa percaya diri. Metode ini biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek karena kalau terlalu lama justru bisa jadi penderita ketergantungan dengan pasien.