Beauty, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berpuasa selama Ramadan bukanlah tanpa alasan. Selain untuk meningkatkan takwa, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan salah satunya meningkatkan kondisi mental menjadi lebih baik.

Tahukah Beauty, menahan lapar dan haus seharian memiliki pengaruh besar terhadap kontrol emosi lho. Sebab, puasa perwujudan dari keyakinan seseorang terhadap Allah SWT sehingga pikiran menjadi lebih positif.

Lengkapnya, yuk simak penjelasan terkait manfaat puasa untuk kesehatan mental, sebagaimana sudah HerStory kutip dari WebMD, Rabu (29/3/2023). 

1. Lebih Berpikir Positif

Ketika berpuasa, fungsi kognitif otak atau kemampuan berpikir jadi mengingat. Kamu mungkin gak melihat perubahan mental dalam beberapa hari pertama puasa karena tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan. 

Namun setelah beberapa hari, kemampuan otak akan meningkat karena tubuh bersih dari racun berkat pengurangan asupan. Puasa merangsang produksi protein dalam sel saraf yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

Akibatnya, akses aliran darah jadi lebih bersih, menghasilkan pikiran jernih dan positif, memori yang baik, dan peningkatan ketajaman panca indera.

2. Membantu Meningkatkan Kontrol Diri 

Seperti diketahui, salah satu aspek penting puasa adalah kontrol diri. Menahan lapar dan haus juga membantu seseorang mengontrol emosi dan keingininan untuk lebih mengutamakan kebutuhan. 

Hadis riwayat Imam Bukhari disebutkan: Allah berfirman dalam hadits qudsi, "Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintah-Ku. Puasa adalah untuk-Ku (Allah) dan Aku akan memberikan balasannya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya."

3. Meningkatkan Kreativitas

Berpuasa merupakan salah satu media untuk meningkatkan kreativitas. Saat berpuasa, seseorang menghasilkan ketone yang digunakan sumber energi otak lebih baik dari glukosa. 

Ketone adalah energi yang disukai oleh otak. Selain bisa lebih banyak menyediakan energi untuk otak, penggunaan ketone lebih efisien dibandingkan glukosa.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!