Menu

Cegah Penyakit, Berikut Tips Mengolah Gorengan Untuk Buka Puasa, Gunakan Bahan Ini Sebagai Pengganti Tepung Terigu, Moms!

31 Maret 2023 16:05 WIB

Tahu Berontak (Instagram/@luis_widarto)

HerStory, Jakarta —

Momen berbuka puasa selama bulan suci Ramadan memang tak pernah lepas dari berbagai hidangan takjil. Masyarakat Indonesia pun kerap menjadikan goreng-gorengan sebagai menu buka puasa yang wajib ada di meja makan.

Namun, mengonsumsi gorengan setiap hari rupanya dapat membahayakan nyawa. Jika dikonsumsi secara rutin, gorengan dapat mengundang penyakit berat seperti kolesterol, penyakit jantung, hingga diabetes lho.

Dilansir dari Tribun Kaltim, Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Karina Rahmadia Ekawidyani menuturkan, bahwa makanan yang enak dan murah ini justru termasuk ke dalam makanan tinggi lemak.

Maka, diperlukan waktu banyak bagi tubuh untuk mencerna beragam jenis gorengan.

“Kemudian saat makan makanan tinggi lemak jadi sistem pencernaan harus bekerja lebih berat,” ujar Karina, dikutip Jumat (31/3/2023).

Sementara itu, melansir Kompas.TV, dokter Fanny membeberkan tips mengolah gorengan agar lebih sehat, intip di sini yuk, Moms!

Sebaiknya Mengganti Tepung Terigu

Untuk membuat gorengan jadi lebih sehat, sebaiknya Moms mengganti tepung terigu yang merupakan bahan wajib dengan jenis tepung lain seperti tepung singkong atau mocaf dan tepung jagung atau tepung almond.

“Saya menganjurkan tepung singkong, mocaf, akan jauh lebih sehat atau jagung atau tepung almond,” ungkap Fanny.

Hindari Penggunaan Tepung Beras.

Meski hasil gorengan akan jauh lebih crispy, ternyata kandungan glutten dalam tepung berasa cukup tinggi sehingga penyerapan nutrisi di dalam saluran pencernaan akan tidak maksimal.

Ganti Minyak Goreng dengan Minyak Kelapa.

Selain itu, pemilihan minyak pun harus dipikirkan, Moms! Sebaiknya gunakan minyak kelapa yang termasuk ke dalam lemak jenuh yang dinilai sehat.

Stop Gunakan Minyak Jelantah.

Minyak jelantah atau minyak bekas mengandung lemak jenuh atau trans fat yang membuat akan membuat kadar kolesterol jauh lebih tinggi.

“Kalau gorengan yang kita konsumsi dari minya yang berkali-kali dipakai, warnanya sampai berubah hitam tentunya trans fat-nya sudah tinggi. Yang kita harapkan konsumsi makanan rendah trans fat,” pungkasnya.