Ilustrasi salat berjamaah. (Freepik/Edited by HerStory)
Ramadan menjadi bulan yang istimewa bagi setiap umat Muslim. Melalui berpuasa selama satu bulan penuh, umat Muslim berlomba meningkatkan ketakwaan agar mendapatkan pahala serta keberkahan lebih dari Allah SWT.
Sejatinya, Allah SWT senantiasa membuka pintu rahmat-Nya kepada setiap hamba yang rajin beribadah. Namun, ada hari-hari tertentu di mana ibadah memiliki keistimewaan lebih.
Masa itu adalah 10 hari terakhir Ramadan di mana salah satunya terdapat malam Lailatul Qadar. Nabi Muhammad SAW menjadikan 10 hari terakhir di bulan suci ini istimewa karena fase pembebasan dari api neraka.
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)
Lantas, amalan apa saja yang bisa menghasilkan pahala dan keberkahan berlipatganda selama 10 hari terakhir Ramadan? Yuk simak penjelasannya berikut ini, sebagaimana sudah HerStory kutip dari Islam Online, Selasa (11/3/2023).
Membaca Al-Quran adalah salah satu amalan yang dianjurkan selama 10 hari terakhir Ramadan. Melantunkan ayat-ayat suci adalah ibadah ringan namun punya keutamaan yang besar.
Allah SWT berfirman:
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Al-Baqarah atau 185).
Pada 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah SAW menghidupkan setiap malam untuk beribadah, baik salat, dzikir, dan lainnya.
Sebagaimana yang disampaikan Aisyah RA:
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
I’tikaf memiliki arti berdiam diri di masjid untuk beribadah agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain berdzikir, membaca Al-Quran, salat sunah, bershalawat, beristighfar, dan lainnya.
Sejatinya, i’tikaf dapat dilakukan setiap waktu tetapi lebih dianjurkan saat memasuki 10 hari terakhir Ramadan. Mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag), Abdullah bin Umar RA mengatakan:
“Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Amalan selanjutnya yang dianjurkan untuk dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan adalah perbanyak sedekah. Selain berbagi kebahagiaan kepada orang yang membutuhkan, sedekah juga sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat As-Sajdah ayat 16:
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Tuhannya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang Kami berikan."