Menu

Enggak Pakai Mahal, Ganti Scrub dengan Loofah yang Ramah Lingkungan

20 Januari 2021 09:30 WIB

Loofah (Freepik)

HerStory, Purwokerto —

Menjaga kesehatan tubuh itu penting banget. Salah satu cara biar tubuh tetap sehat adalah dengan memperhatikan kebersihan badan, terutama ketika kita mandi. Kita mandi dengan tujuan agar tubuh tetap bersih, sehat, dan bisa terhindar dari bakteri jahat. Karena itu, terkadang kita harus menambahkan perawatan ekstra saat mandi. Biar sel kulit mati enggak menumpuk dalam kulit, kita harus rajin membersihkannya minimal seminggu sekali. Nah bagi Beauty yang suka scrubbing, kita punya alternatif alami nih.

Beauty mungkin pernah dengar istilah loofah. Itu lho sponge multifungsi yang berbentuk bulat. Selain untuk mandi, loofah juga bisa digunakan untuk mencuci piring juga lho. Sponge yang punya tekstur ini dianggap cukup mampu untuk mengangkat sel kulit mati sekaligus mengangkat kotoran. Fakta uniknya, loofah ternyata bisa kita dapatkan dari bahan alami lho! Beauty yang hobi banget masak pasti tahu sayuran oyong. Nah loofah alami ini ternyata terbuat dari oyong yang dikeringkan.

Untuk membuat oyong menjadi loofah juga cukup mudah. Beauty bahkan bisa membuatnya di rumah. Pilih oyong yang akan dikeringkan lalu kupas kulitnya dan buang bijinya. Setelah itu, ambil bagian dalamnya dan keringkan. Cukup mudah bukan? Kalau Beauty enggak mau ribet, loofah juga bisa ditemui di pasar tradisional maupun toko-toko dengan tema zero waste atau toko ramah lingkungan. Biasanya benda ini akan dijual panjang seperti aslinya atau ditambah dengan pegangan. 

Penggunaannya untuk mengeksfoliasi juga mudah. Loofah biasanya digunakan untuk mengeksfoliasi bagian tubuh yang kulitnya tebal misalnya tungkai, pergelangan kaki, dan telapak kaki. Beauty bisa melakukannya 1-2 kali seminggu. Setelah memakainya, cuci loofah dengan menggunakan cairan pemutih atau sabun antiseptik. Jangan lupa untuk menggantung di tempat yang kering agar terhindar dari bakteri. Beauty juga disarankan untuk mengganti loofah maksimal sebulan sekali atau sampai ada lumut dan bau enggak sedap.

Artikel Pilihan