Menu

Sering Dianggap Penyakit Ringan, Ini Bahaya Influenza yang Perlu Kamu Tahu, Pemicu Serangan Jantung dan Stroke!

12 Mei 2023 10:40 WIB

Konferensi Pers Vaksin Influenza (Istimewa/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Sedunia 2023, lebih dari 600 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang menangani pasien lanjut usia dan pasien diabetes divaksin influenza kuadrivalen di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 11 Mei 2023.

Kegiatan yang melibatkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, didukung Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) dan perusahaan farmasi Kalventis, guna melindungi para tenaga kesehatan yang merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta drg. Ani Ruspitawati, MM mengatakan, tenaga kesehatan merupakan kelompok penting yang harus dilindungi kesehatannya karena berinteraksi langsung dengan pasien. Sehingga berisiko tinggi tertular atau menularkan influenza.

"Ini adalah salah satu bagian komitmen kami untuk membangun layanan kesehatan berlandaskan patient-safety dan kami sangat memperhatikan keamanan dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan," pungkas Ani di RSUD Pasar Minggu, Kamis (11/5/2023).

Di kesempatan yang sama, penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI menambahkan, selain mengurangi risiko penularan di tempat kerja, imunisasi influenza bagi tenaga kesehatan juga penting untuk mengurangi ketidakhadiran para tenaga kesehatan spesialis yang sulit digantikan sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan tetap terjaga.

"Bayangkan jika dokter bedah onkologi kena flu lima hari, maka pasien yang seharusnya dioperasi bisa jadi tertunda," ujar Prof. Samsuridjal.

Selain itu, pasien yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang sedang terkena influenza juga bisa terhambat kesembuhannya.

"70 persen tenaga kesehatan yang mengalami influenza tetap bekerja karena menganggap influenza sebagai penyakit ringan," sambung Prof Samsuridjal.

"Kalau dia kontak dengan pasien kanker yang sedang kemoterapi misalnya, kalau pasiennya tertular influenza, ceritanya jadi panjang. Pasien jadi lebih lama sembuh, bahkan bisa lebih berbahaya lagi. Jadi jangan sampai nakes ini kena influenza," tambah Prof. Samsuridjal.

Menurut Samsuridjal, influenza sebenarnya bukan sekadar batuk pilek biasa atau common cold. Pasalnya, influenza juga bisa memicu serangan jantung dan stroke.

Bahkan bisa memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya. Saat ini WHO dan CDC menyarankan semua tenaga kesehatan melakukan vaksinasi influenza.

Di Indonesia, sebagian dari fasilitas kesehatan sudah melaksanakan imunisasi influenza untuk tenaga kesehatannya.

Organisasi profesi juga sedang memperjuangkan agar imunisasi influenza untuk tenaga kesehatan dibiayai oleh pemerintah.

Selain itu, organisasi profesi juga mendukung adanya kesinambungan program vaksinasi influenza untuk kelompok rentan lainnya, diawali dengan populasi pasien diabetes.

Pemberian vaksin influenza untuk tenaga kesehatan dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pencegahan penyakit menular dan edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Indonesia.

"Ke depannya, Kalventis akan melanjutkan komitmen kami dalam mengedukasi pentingnya vaksinasi serta meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia baik untuk berbagai pihak, termasuk masyarakat umum melalui media sosial @kenapaharusvaksin, serta beragam kegiatan edukasi lainnya," tutup Presiden Direktur Kalventis Ridwan Ong.