Ilustrasi Pemeriksaan Gula Darah. (The Alternative Daily/Edited By HerStory)
Moms, air susu ibu (ASI) memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi. Pasalnya, ASI memiliki jumlah nutrisi yang tepat dan mudah dicerna oleh bayi.
Para ahli merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan bisa dilanjutkan setelah bayi diperkenalkan makanan padat, setidaknya sampai usia 1 tahun atau sampai bayi dan ibunya memutuskan untuk berhenti.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberian ASI sampai usia 2 tahun dan manfaatnya berlangsung selama itu. Lantas apa saja manfaat ASI untuk bayi?
Penelitian menunjukkan bahwa menyusui menurunkan bisa risiko bayi terkena penyakit tertentu dan membantu membangun sistem kekebalan yang kuat.
Dilansir dari Cleveland Clinic, bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit diare, muntah, dan necrotizing enterocolitis (NEC) prematur.
Tak hanya itu, infeksi pernapasan seperti pneumonia, virus pernapasan syncytial (RSV), dan batuk rejan juga bisa diatasi oleh ASI.
Bahkan Moms, peran ASI melawan meningitis bakterial, asma, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), obesitas masa kecil, eksim, diabetes tipe 2, leukemia (di masa kecil), gigi berlubang dan masalah ortodontik, penyakit celiac dan penyakit radang usus.
Studi menunjukkan bahwa bayi yang disusui memiliki tingkat rawat inap yang lebih rendah dan cenderung memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik.
Tak hanya bagi bayi, pemberian ASI juga bermanfaat untuk sang ibu. Dikutip dari Healthline, berikut adalah manfaat menyusui bagi ibu:
Melihat banyak manfaat menyusui, para ahli sarankan untuk para ibu menyusui anaknya, kecuali bagi mereka yang memiliki masalah medis tertentu.