Menu

Moms Jangan Anggap Enteng, Kenali Bahaya Sifilis Bagi Ibu Hamil!

16 Mei 2023 12:15 WIB

Ilustrasi perut gatal saat hamil. (Freepik/sri_sakorn42)

HerStory, Depok —

Moms, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan orang yang menderita penyakit sifilis mengalami peningkatan hampir 70am kurun waktu lima tahun terakhir.

Di tahun 2016, penyakit sifilis terjadi sekitar 12 ribu kasus. Tak heran peningkatan kasusnya mencapai 21 ribu orang terkena sifilis.

Sifilis merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak fisik, terutama saat berhubungan seksual.

Biasanya, untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit ini melalui tes darah guna mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri sifilis. 

Tanpa pengobatan yang adekuat, biasanya sifilis dapat merusak jantung, otak, ataupun organ lainnya, dan bahkan bisa mengancam jiwa.

Sayangnya, sifilis bisa ditularkan secara vertikal dari ibu hamil pada janinnya yang berada di kandungannya, Moms.

"Selain aktivitas seksual yang berisiko, sifilis juga bisa diturunkan oleh ibu yang mengandung. Ini dikarenakan sifilis bisa menyebar melalui peredaran darah ibu ke janin dan menginfeksi bayi bahkan saat mereka belum dilahirkan," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Eka Hospital Cibubur dr. Nadia Akita Dewi Sp.DV dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).

Tak hanya kondisi ibu yang berbahaya kesehatannya, tetapi juga janin yang berada di dalam kandungan memiliki risiko kesehatan yang bisa mengancam nyawa mereka.

Penting bagi bumil untuk memeriksakan potensi penyakit menular seksual pada trimester pertama kehamilan karena dapat menentukan kesehatan dan keselamatan janin, baik pada sebelum dan sesudah dilahirkan.

Selain itu, sifilis merupakan penyakit menular seksual yang bisa disembuhkan melalui pengobatan intensif. Jika masih dalam tahap awal yang belum merusak organ tubuh lain, sifilis bisa ditangani dengan obat antibiotik yang diberikan secara rutin oleh dokter

Apabila sifilis telah menyerang organ tubuh lainnya dan menyebabkan permasalahan kesehatan baru, pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut perlu dilakukan untuk menangani kerusakan organ yang disebabkan oleh sifilis.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah