Menu

Ternyata Ada Alasan Ilmiah Kenapa Orang Suka Berselingkuh, Salah Satunya Faktor Genetik!

01 Februari 2021 13:15 WIB

Selingkuh (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Selingkuh termasuk salah satu gangguan pada hubungan yang serius dan sering terjadi. Banyak hal yang menjadi faktor penyebab pasangan berselingkuh.Tetapi pernah terpikirkan nggak kalau alasan selingkuh ternyata bisa dibukktikan secara ilmiah?

Dilansir dari Bustle (01/02/2021), 91 persen penduduk Amerika Serikat berpendapat bahwa selingkuh dari pasangan secara moral keliru. Namun banyak studi pun menunjukkan sekitar 30 persen warga Amerika Serikat yang menikah selingkuh dair pasangan mereka.

Peneliti dari Amerika Serikat, Barash dan Fisher berpendapat, penting untuk mempertimbangkan faktor lain yang menyebabkan orang jadi nggak setia, salah satunya alasan ilmiah. Berikut tiga teori ilmiah mengenai selingkuh yang telah dikutip dari berbagai sumber (01/02/2021).

1. Manusia nggak secara alami bersifat monogami

Menurut Dr Barash, salah satu teori terbesar dan paling sederhana yang bisa menjelaskan kenapa manusia selingkuh dari pasangannya adalah manusia nggak secara alami bersifat monogami. Butuh waktu untuk membentuk manusia dengan sifat monogami.

Manusia bisa jadi nggak secara alami berniat berkomitmen pada satu orang, melainkan itu bisa kita pilih sebagai prioritas.

2. Selingkuh ada dalam gen

Faktor genetik sangat besar pengaruhnya pada kehidupan manusia. Gen bisa memengaruhi bentuk tubuh, penyakit, warna rambut, tinggi badan, dan tentu kemungkinan untuk selingkuh.

Pertama, kamu perlu melihat DRD4, gen yang membantu memproduksi hormon dopamin, yang diproduksi otak ketika distimulasi oleh kesenangan seperti makanan, seks, dan lainnya.

Anna Parsons menjelaskan bahwa semua orang memiliki gen DRD4. Individu dengan alel DRD4 yang panjang perlu stimulasi yang lebih banyak untuk melepas dopamin.

Studi menunjukkan, individu dengan alel panjang dua kali lebih mungkin melakukan seks bebas serta perselingkuhan dibandingkan mereka yang memiliki alel pendek.

Gen lainnya yang memengaruhi hubungan Anda adalah AVPR1A, gen yang memproduksi arginine vasopressin yang menyangkut kemampuan mempercayai, empati, serta ikatan seksual. Menurut sebuah studi yang melibatkan individu kembar, 40 persen wanita yang memiliki varian spesifik dari gen ini memiliki kemungkinan selingkuh.

3. Sistem otak membuat kita selingkuh

Menurut Fisher, manusia memiliki tiga sistem otak yang berbeda terkait pernikahan: dorongan seksual, perasaan cinta romantis, serta perasaan keterikatan yang dalam. Tapi bukan berarti ketiganya selalu bersinergi satu sama lain. Masalah muncul saat ketiga sistem otak tersebut tidak selalu ditujukan pada individu yang sama, sehingga memicu manusia untuk berselingkuh.

Jadi, ketika pada saat bersamaan Anda mungkin merasa begitu terhubung dengan seseorang, sebagian otak yang memengaruhi dorongan seks Anda terfokus pada orang lainnya, dan bagian lain otak yang mengontrol perasaan cinta romantis terobsesi pada seseorang lain lagi. Hal itu bisa menjadi penyebab selingkuh.

Apakah ketiga teori ini berlaku untuk semua orang? Tidak selalu demikian. Parsons mengatakan, teori-teori tersebut hanya memberi alternatif jawaban selain tuduhan "moral rendah" sebagai penyebab seseorang selingkuh. Dengan kata lain, berbagai faktor terkait biologis perlu dipertimbangkan ketika kita mencoba memahami kenapa seseorang selingkuh.