Menu

Gak Boleh Dianggap Remeh, Dokter Spesialis Ungkap Batuk Pilek pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi, Yuk Simak Penjelasannya Moms!

08 Juni 2023 20:35 WIB

Ilustrasi anak batuk-batuk (africa-studio.com/Olga Yastremska and Leonid Yastremskiy)

HerStory, Jakarta —

Batuk dan pilek merupakan penyakit yang kerap menjangkiti si kecil. Tahukah Moms, sebenarnya kondisi ini merupakan respon tubuh untuk melawan zat yang dianggap berbahaya. 

Nah, respons tersebut mencegah zat berbahaya masuk ke saluran napas bawah. Penyebabnya beragam, mulai dari paparan virus, reaksi alergi, hingga pengaruh lingkungan seperti adanya polusi udara.

Anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa. Sebelum mengetahui dampaknya, kenali dulu yuk Moms apa saja penyebab dan gejala dari batuk dan pilek pada anak berikut ini. 

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Cynthia Rindang Kusumaningtyas mengungkapkan, batuk dan pilek merupakan gejala flu. Flu sendiri adalah penyakit yang menyerang saluran napas berupa hidung, tenggorok, dan paru, disebabkan oleh virus influenza tipe A atau B. 

Virus ini ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi melalui droplet dan saluran napas ketika ia batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Droplet yang membawa virus influenza dapat menginfeksi seseorang akibat terhirup secara langsung, maupun terpapar melalui benda-benda yang disentuh secara bergantian,” ungkap Dokter Cynthia dalam keterangan tertulis, diterima HerStory, Kamis (8/6/2023).

Selain paparan virus influenza, penyebab batuk dan pilek juga terjadi akibat pengaruh polusi udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain sebagainya. 

Polusi udara yang mengandung kotoran dan zat beracun dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memicu refleks untuk melakukan batuk. 

Jadi, batuk merupakan sebuah cara tubuh untuk membuang kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan. Kotoran di dalam rumah juga dapat mengiritasi saluran napas, seperti debu, tungau, bulu hewan peliharaan, dan lainnya,” papar Dokter Cynthia. 

Anak terpapar virus influenza maupun batuk pilek akibat polusi udara dapat merasakan berbagai gejala lain yang menyertai. Gejala flu dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu beberapa jam dan gak menentu intensitasnya. 

Hal ini dipengaruhi daya tahan tubuh pengidapnya serta seberapa besar kekuatan kuman yang masuk untuk membuat penyakit. Sementara batuk pilek karena penyebab lain memiliki gejala muncul secara bertahap. 

Diawali dengan sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga hidung tersumbat. Batuk biasanya muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah terpapar.

Beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh anak antara lain demam, pilek dengan cairan lendir di hidung, hidung mampet, bersin, batuk, napas grok-grok, hingga nyeri tenggorok.

Dampak Batuk dan Pilek pada Anak

Moms, Dokter Cynthia menegaskan, berbagai gejala yang dirasakan gak boleh dianggap remeh, terutama jika terjadi pada kelompok rentan seperti anak-anak. 

Karena batuk dan pilek dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi akibat paparan virus influenza umumnya lebih berat dibandingkan dengan batuk biasa, yaitu radang paru-paru, infeksi telinga tengah, sinusitis, atau perburukan penyakit kronis seperti asma atau pneumonia,” tegas Dokter Cynthia. 

Polusi udara penyebab batuk dan pilek juga gak boleh diabaikan. Paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut, asma, peradangan pada saluran pernapasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.

Kendati demikian, Dokter Cynthia mengatakan ada berbagai cara untuk mencegah batuk dan pilek pada anak. 

Hal ini dapat dicapai dengan pola makan yang optimal dan bergizi, istirahat yang cukup, serta berolahraga rutin. Pada anak berusia di bawah 5 tahun yang imunitas tubuhnya belum berkembang secara optimal, sebaiknya menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. Ajari dan biasakan anak juga untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir demi menjaga higienitas diri,” tutur Dokter Cynthia. 

Hal lain yang tak boleh terlewatkan adalah mendapatkan vaksinasi influenza setiap tahun. Vaksinasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi risiko sering tertular penyakit influenza. 

Selain itu, vaksinasi juga telah terbukti menurunkan angka kesakitan, meringankan gejala, serta risiko terjadinya komplikasi serius akibat flu. Sekitar 2 sampai 4 minggu setelah imunisasi, biasanya kekebalan tubuh sudah terbentuk,” katanya. 

Gak cuma itu Moms, menghindari paparan asap rokok dan polusi udara juga penting untuk dilakukan. Paparan asap rokok dapat mengganggu fungsi pembersihan lendir dari saluran pernapasan. 

Lalu mencegah dampak lebih buruk dari paparan polusi udara, atur waktu dan tempat bermain anak agar tidak secara langsung menghirup polusi. Jika memang harus bepergian ke luar rumah, gunakanlah masker anak dengan benar. Moms juga harus rutin membersihkan lingkungan rumah agar tidak ada debu, tungau, bulu hewan peliharaan, dan lainnya yang dapat mengganggu pernapasan anak,” tutup Dokter Cynthia.

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan