Menu

Jangan Dibiarkan Sendiri Moms! Psikolog Ungkap Manfaat Baik Orangtua Bermain Bersama Anak, Sudah Tahu Belum?

17 Juni 2023 09:40 WIB

Ilustrasi anak bermain (Freepik/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Pada era digital seperti ini, anak-anak cenderung tertarik dengan beragam game atau konten di media sosial. Namun, tak sedikit kasus, gawai membuat si kecil sangat sulit untuk berinteraksi dengan teman-temannya.  

Oleh sebab itu, aktivitas fisik menjadi solusi tepat dalam stimulasi si kecil. Nah Moms, stimulasi anak sangat penting untuk diperhatikan agar motoriknya tumbuh dengan baik. 

Salah satu upaya stimulasi anak adalah dengan bermain bersama. Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima mengungkapkan, bermain bersama merupakan cara ideal untuk berinteraksi serta membangun ikatan dengan anak di tengah era digital seperti sekarang. 

"Anak-anak main sendiri dan bersama-sama itu manfaatnya beda. Kalau bersama-sama, bermain itu cara yang paling ideal buat orangtua dan anak saling berinteraksi dan berkoneksi atau bonding," kata Saskhya saat ditemui HerStory di kawasan Gandaria, Jakarta Selartan.

Menurut Saskhya, zaman sekarang memang banyak orang yang terlalu fokus dengan handphone, tak terkecuali orangtua dan anak. Namun sayangnya, ini menyebabkan minimnya interaksi sehingga ikatan emosional orangtua dan anak gak tercipta dengan baik.

"Banyak orangtua dikit-dikit lihatnya handphone, ketika main sama anak lihatnya handphone. Sementara, sebenarnya banyak pertanyaan yang anak-anak sering cari di internet, yang sebenarnya bisa ditanyakan ke kita, dan kita bisa jelaskan,” tutur Saskhya.

Saskhya menegaskan, salah satu cara menciptakan koneksi baik antara orangtua dan anak dapat dimulai dengan melakukan kegiatan sehari-hari bersama, termasuk bermain.

“Banyak penelitian mengungkapkan emosi positif yang ditunjukkan orangtua saat bermain dengan anak memiliki hubungan dengan kurangnya permasalahan perilaku pada anak,” ucapnya. 

Gak cuma bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, bermain bersama juga berdampak baik bagi psikologis para orangtua. 

"Kalau main, biasanya orangtua emosinya lebih positif, lebih banyak ketawa. Main sama anak gak mungkin ekspresinya datar-datar saja. Ini membantu anak untuk tak punya masalah perilaku misalnya agresif atau masalah-masalah di sekolah," papar Saskhya.

Saskhya mengatakan, antusiasme, kehangatan, keterlibatan, dan responsivitas orangtua, dalam bermain, berhubungan dengan baiknya perkembangan emosi, interaksi sosial, dan perilaku anak.

Sosok orangtua yang sensitif dan responsif terhadap kebutuhan anak selama bermain juga menjadi role model dalam bergaul dengan teman-temannya.

"Inilah kenapa anak harus main bareng, jangan main sendiri. Ini supaya selain anaknya lebih aktif, juga secara perkembangan-perkembangan yang lainnya juga bisa di-boosting dengan lebih baik," tutup Saskhya.

Artikel Pilihan