Menu

Benarkah Kebiasaan Selingkuh Disebabkan oleh Gen? Simak Penelitiannya, Hasilnya Cukup Mengejutkan!

22 Juni 2023 20:50 WIB

Ilustrasi perselingkuhan (iStockphoto/Getty Images)

HerStory, Jakarta —

Belakangan ini beredar isu perselingkuhan di kalangan selebriti. Terbaru, kabar miring menerpa rumah tangga Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett.

Keduanya diduga telah berselingkuh meski masih dalam ikatan suami istri dengan orang lain. Dampaknya, nama Raffi Ahmad selaku kakak dari Syahnaz ikut dibawa-bawa.

Bahkan, gak sedikit netizen yang berkomentar tentang tabiat berselingkuh yang diduga mengalir di keluarga mereka. Namun, benarkan perilaku selingkuh disebabkan oleh gen?

Beauty, ternyata sudah dilakukan sejumlah penelitian terkait hal ini. Para peneliti menyebutkan bahwa perilaku selingkuh berkaitan dengan sesuatu yang disebut polimorfisme reseptor dopamin DRD4.

Ini merupakan gen ‘pencari sensasi’ yang kerap membuat orang lepas kendali. Bahkan, ini jugalah gen yang bertanggung jawab akan kecanduan judi hingga alkoholisme.

Dalam sebuah studi pada 2010 yang dilakukan oleh para peneliti di Binghamton University di New York, ditemukan bahwa peserta yang memiliki jenis gen DRD4 tertentu lebih mungkin untuk memiliki kebiasaan selingkuh.

SUNY Doctoral Diversity Fellow dan peneliti utama, Justin Garcia, melakukan uji terhadap 181 orang dewasa muda. Subjek penelitian kemudian menyerahkan sampel DNA yang kemudian diuji untuk menentukan variasi DRD4 dalam DNA mereka.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki DRD4. Semakin banyak gen ini dimiliki, maka semakin besar kemungkinan seseorang untuk ‘caper’.

Informasi lebih mendalam ada di halaman selanjutnya ya!

Secara sederhana, orang dengan DRD4 yang banyak lebih mudah merasa tertarik akan hal-hal yang sebaiknya gak dilakukan, salah satunya berselingkuh. Akan ada sensasi yang muncul jika mereka melakukan hal ini.

Melansir laman Insider, salah satu peneliti bernama Garcia mengatakan bahwa orang dengan DRD4 yang banyak dalam tubuh membutuhkan rangsangan lebih dibandingkan orang dengan DRD4 lebih sedikit. Rangsangan itu berguna untuk melepaskan dopamine yang bertanggung jawab untuk memberikan emosi bahagia.

Kendati demikian, para peneliti menyebutkan bahwa orang dengan gen DRD4 tinggi gak boleh diasumsikan akan selalu berselingkuh. Apalagi bukti ilmiah ini masih lemah dan butuh penelitian lebih lanjut.

Ada faktor lain yang memicu perilaku ini, seperti lingkungan, pergaulan, keinginan diri sendiri, dan gejolak lainnya. 

Dapat dikatakan bahwa selingkuh adalah sebuah pilihan yang mana dapat dihindari terlepas dari seberapa banyak DRD4 yang ada dalam gen seseorang. Jika memang ingin berselingkuh, orang dengan DRD4 juga dapat melakukannya jika komitmen yang dipegangnya itu memang lemah.