Menu

Alatnya Banyak Dijual di Marketplace, Benarkah Skrining Penyakit Raja Singa Bisa Dilakukan Mandiri? Simak Penjelasan Dokter ya Beauty!

26 Juni 2023 14:15 WIB

Ilustrasi Sifilis. (istockphoto/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty jika kamu menyadari banyak toko online yang menjual alat untuk tes sifilis, apakah benar tesnya bisa dilakukan secara mandiri?

Sebelum membahas hal itu, perlu diketahui terlebih dahulu jika sifilis atau penyakit raja singa merupakan penyakit seksual menular yang ditandai dengan munculnya luka di sekitar alat kelamin dan dubur.

Sementara itu, menurut dr. Irma Noor Budianti dalam diskusi Alodokter menjelaskan seseorang bisa didiagnosis sifilis itu perlu menggunakan beberapa tahapan pemeriksaan, mulai dari fisik, hingga menggunakan alat, dan wawancara singkat.

" Untuk menegakkan diagnosis sifilis diperlukan pemeriksaan mulai dari anamnesis/wawancara singkat, pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan penunjang yang diperlukan seperti memeriksa antibodi sifilis, dengan melakukan tes rapid plasma reagin (RPR) dan venereal disease research laboratory (VDRL)," tulis sang dokter dalam diskusi tersebut.

Terkait alat skrining, dr. Irma menjelaskan jika alat tersebut memang hanya bisa digunakan untuk skrining tapi tak bisa digunakan sebagai alasan untuk seseorang didiagnosa menderita sifilis.

"Alat yang Anda sebutkan memang dijual bebas dipasaran dan alat ini hanya dapat digunakan sebagai skrining bukan sebagai alat diagnostik," tulisnya lagi.

Selain itu, dr. Irma pun menjelaskan jika penggunaan alat tersebut tak sesuai dengan anjuran dokter, bisa saja memperlihatkan hasil yang salah.

Maka dari itu. dr. Irma menyarankan jika Beauty mengalami gejala penyakit raja singa dan ada riwayat bergonta ganti pasangan, cepatlah melakukan pemeriksaan dengan dokter agar hasilnya bisa diketahui dan penanganan yang tepat pun bisa segera dilakukan.

"Jika Anda memiliki keluhan seperti terdapat luka pada area kelamin, dubur, keluar cairan yang tidak biasa, nyeri saat berkemih serta memiliki resiko tinggi seperti memiliki riwayat bergonta ganti pasangan seksual, positif HIV, memiliki pasangan seksual penderita sifilis, maka sebaiknya dapat dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter," ujarnya menjelaskan.

Untuk dokternya sendiri, Beauty bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin ya.

Artikel Pilihan