Menu

Atta Halilintar Maju-mundur Izinkan Aurel Hermansyah Pasang KB Gegara Alasan Agama, Bolehkah Pasang Alat Kontrasepsi Menurut Islam?

28 Juli 2023 12:55 WIB

Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar (Instagram/@aurelie.hermansyah)

HerStory, Jakarta —

Kini pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah tengah berbahagia karena anak kedua mereka yang akan lahir ke dunia. Rupanya, kehamilan itu sama sekali tak direncanakan oleh pasangan muda tersebut.

Itu sebabnya, baik Aurel juga Atta sama-sama terkejut lantaran menyadari kalau jarak kehamilan itu terlampau dekat usianya dengan anak pertama mereka Ameena Hanna Nur Atta.

Atta sendiri telah mengakui kalau kehamilan kedua Aurel termasuk 'kebobolan' karena pasangan itu tak melakukan KB.

"Sebenernya emang terlalu dekat, harusnya kan dua tahun," kata Aurel Hermansyah dikutip dari akun TikTok @info.podcasthits yang mengunggah potongan podcast mereka, dilansir pada Jumat (28/7/2023).

"Ya gimana ini mah dikasih Tuhan sayang, ya nggak ada yang tahu," sahut Atta Halilintar.

Resiko ini semakin besar karena Aurel Hermansyah melahirkan anak pertamanya lewat operasi caesar. Dia sendiri menyebut luka dalamnya belum kering sempurna.

Kondisi itu turut dikhawatirkan oleh Atta Halilintar yang tampak bersalah. Aurel Hermansyah kemudian langsung mencetuskan ide agar diizinkan melakukan KB.

Sayangnya, Atta Halilintar belum setuju dengan ide Aurel. Anak sulung dari Gen Halilintar itu ragu bila Aurel memutuskan KB.

"Yaudah berarti aku KB aja ya habis ini," ujar Aurel Hermansyah yang membuat Atta Halilintar terlihat tak senang.

"Ya terserah kamu aja, lah," sahut Atta Halilintar tampak tak suka.

"Ih (jawabannya) tuh kan," cecar Aurel Hermansyah.

"Bukan tuh, kan. Boleh nggak sih di agama KB itu?" tutur Atta Halilintar yang rupanya ragu mengizinkan Aurel Hermansyah KB karena alasan agama.

KB atau keluarga Berencana sebenarnya telah jadi program pemerintah sejak masa Orde Baru. Sedang secara internasional, program yang sama telah dilakukan sekitar 100 tahun.

Ustad Khalid Basalamah mengungkapkan bahwa bila memang lebih banyak maslahat atau manfaatnya ketika melakukan KB maka tak masalah dilakukan. Tetapi, perlu dipertimbangkan juga mudharat atau kerugian dari melakukan KB.

"Karena kebanyakan orang yang habis KB susah hamil lagi, ngomongnya begitu," lanjutnya.

Padahal, hamil sendiri termasuk ibadah paling besar bagi wanita. Bahkan, apabila wanita meninggal ketika masih hamil atau sedang melahirkan, maka termasuk dikategorikan mati syahid.

"Kalau memang dipastikan tidak ada bahan-bahan haram bagi seorang muslim, boleh (lakukan KB). Itu pun dengan syarat bukan mengikuti program misalnya untuk mencukupkan anak dua. Melainkan untuk mengatur jarak keturunan," jelas Ustad Khalid.

Artikel Pilihan