Kakak beradik sedang mengonsumsi makanan sehat. (pinterest/freepik)
Moms, mendidik anak supaya menjadi sosok yang mandiri adalah dengan mengajarkannya keterampilan baru. Nah, keterampilan baru bisa Moms terapkan melalui aktivitas sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu metode yang bisa Moms pakai yakni dengan mengajari anak untuk memilih sesuatu. Meski tampaknya sederhana, melatih anak menentukan pilihannya berdampak besar dalam tumbuh kembangnya.
Dokter Spesialis Anak, Yuni Astria mengungkapkan, mengajarkan anak memilih bisa sejak usia 18 bulan hingga tiga tahun.
“Meski kelihatannya sederhana, ini perlu dilatih. Melatih anak memilih mengasah kemampuanannya melakukan aktualisasi dan melihat value,” kata Yuni, saat ditemui HerStory di kawasan Jakarta Pusat.
Yuni menjelaskan, Moms bisa meminta anak memilih makan siangnya, seperti mau lauk ayam atau ikan. Lalu, jika ingin ke luar rumah, Moms bisa mengajak anak memilih, mau pakai sepatu merah atau biru.
“Tapi, pastikan pilihan yang diberikan sudah Moms setujui. Hindari memberikan pilihan yang kita (orangtua) sebenarnya gak setuju,” tutur Yuni.
Yuni menegaskan, jangan sesekali orangtua memberikan pilihan ‘ya atau tidak’. Pastikan pilihan yang diberikan pada anak merupakan suatu objek.
“Misal kalau Moms tanya, mau makan apa enggak, kalau anak jawabnya enggak, gimana? Kita sendiri yang bingung. Jadi pilihan itu harus berada dalam koridor kita setuju,” tegas Yuni.
Menurut Yuni, melatih kemampuan anak untuk mandiri melalui penentuan pilihan merupakan bagian dari Asah. Sebab, kasih sayang Moms gak sekadar Asuh dan Asih saja.
“Asah itu dengan memberikan anak stimulasi setiap saat. Moms harus menerus menemani perkembangan motorik kasar dan halus anak, sosial dan bahasa mereka, tanpa unsur paksaan,” tutup Yuni.