Menu

Wadpada! 4 Risiko Minum Air Dingin saat Cuaca Panas, Nomor 1 Sering Terjadi!

06 Agustus 2023 12:00 WIB

Ilustrasi cuaca panas (Freepik/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Cuaca panas yang melanda Indonesia belakangan ini sering dikeluhkan banyak orang. Pasalnya, cuaca panas tersebut terus mendorong masyarakat untuk mencari sumber pendinginan untuk membantu menjalankan aktivitas di tengah panasnya lingkungan.

Selain berdiam diri di dalam ruangan dengan penyejuk udara, minuman dingin juga sering menjadi pilihan utama dalam menyegarkan tubuh.

Tak hanya dapat menghilangkan rasa haus dengan cepat, air dingin juga dapat menjadi jalan pintas untuk mendinginkan hawa panas yang dirasakan tubuh.

Namun apakah hal ini aman dan benar dalam kesehatan?

"Air dingin tetaplah air seperti pada biasanya, karena ketika air dingin masuk ke dalam tubuh ia akan melewati sistem pencernaan dan suhunya akan disesuaikan sampai akhirnya akan disebarkan ke seluruh tubuh," dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi dalam siaran persnya, Minggu (6/8/2023).

Meski begitu, bukan berarti minum air dingin selamanya aman bagi tubuh. Pasalnya, air dingin bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.

Baik dalam cuaca panas atau normal, terutama jika kamu memiliki alergi pada suhu dingin. Mengonsumsi air dingin dapat menyebabkan masalah pada saluran pernapasan.

Suhu dingin yang disebabkan oleh air dingin bisa menyebabkan lendir di dalam trakea menjadi lebih tebal dan lebih sulit untuk udara dan makanan melewati saluran pernapasan.

Hal ini bisa memperburuk kondisi tubuh, terutama jika kamu sedang mengalami panas dalam seperti batuk, flu, atau sakit tenggorokan yang merupakan penyakit umum dalam cuaca panas.

Air dingin bukanlah sebuah hal yang harus dhindari saat menghadapi cuaca panas, namun ada beberapa risiko yang mungkin dapat terjadi jika kamu terlalu sering mengonsumsinya.

Berikut risiko yang mungkin terjadi jika terlalu sering minum air dingin menurut dr Melisa, seperti:

Batuk

Air dingin menyebabkan lendir di dalam saluran pernapasan kita menebal dan mengeras. Membuat tenggorokan menjadi terasa gatal dan akhirnya menyebabkan batuk.

Flu

Suhu dingin yang disebabkan oleh air dingin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Meski tidak menyebabkan flu secara langsung, air dingin tentu bisa memperburuk kondisi dan menghambat proses penyembuhan.

Sakit tenggorokan

Saat cuaca panas tubuh kita menjadi lebih rentan terinfeksi panas dalam atau radang tenggorokan, dan mengonsumsi air dingin bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan.

Air dingin dapat memperburuk iritasi yang sedang terjadi di tenggorokan, sehingga ini akan memperburuk dan memperlambat proses penyembuhan saat terinfeksi radang tenggorokan.

Minuman dingin dengan es batu di dalamnya juga perlu diperhatikan dari sisi kebersihannya. Harus dipastikan bahwa es yang kita minum berasal dari air yang matang/layak untuk diminum.

Bila es batu tersebut berasal dari air mentah, tentu mengandung banyak kuman penyakit yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan, infeksi saluran nafas atas ataupun diare.

Sakit kepala

Sering minum air dingin dipercaya dapat menyebabkan sakit kepala melalui sebuah penelitian melibatkan 669 wanita, terutama pada orang yang rentan terkena migrain/ nyeri kepala sebelah.

Air dingin juga dapat mengganggu sensitivitas gigi dan menyebabkan rasa ngilu yang bisa berujung menjadi sakit kepala.

"Sebenarnya, semua jenis air putih boleh dikonsumsi dalam suhu apapun, namun air dengan suhu normal (16 hingga 25 derajat Celcius) atau sejuk adalah suhu terbaik untuk diminum," jelas dr Melisa.

Air yang terlalu panas juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat menghadapi cuaca panas karena dapat mengurangi rasa haus ketika dehidrasi serta mengganggu kemampuan tubuh dalam menyeimbangi suhunya.

Sebaiknya, hindari konsumsi minuman dingin yang mengandung gula tinggi saat cuaca panas. Karena hal tersebut bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Sehingga memicu bakteri jahat yang ada di dalam tenggorokan semakin bertambah dan akhirnya membuat tenggorokan terasa gatal dan sakit.