Ilustrasi seorang wanita mengonsumsi buah anggur (Freepik/Edited by HerStory)
Kini diet fruitarian tengah menjadi sorotan dan menjadi pilihan banyak orang untuk menurunkan berat badan. Gak cuma itu, pilihan makanan yang lebih alami dan berfokus pada nutrisi kini tengah menjadi tren gaya hidup yang sedang hits. Lalu, apakah diet fruitarian aman untuk dijadikan pola hidup dan makan sehari-hari?
Meskipun tampak menarik dan sehat, penting untuk menggali lebih dalam tentang risiko diet fruitarian lho Beauty. Jangan buru-buru memutuskan untuk mengikuti pola makan ini.
Mengutip dari laman Very Well Fit melalui sindikasi konten suara.com, diet fruitarian adalah jenis pola makan yang berfokus pada konsumsi buah-buahan sebagai sumber utama nutrisi.
Orang yang mengikuti diet ini cenderung menghindari atau membatasi konsumsi makanan lain seperti daging, produk susu, dan produk olahan lainnya.
Penganut diet fruitarian percaya bahwa buah-buahan dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, dan energi.
Sayangnya, kepercayaan tersebut tak sepenuhnya benar karena ada beberapa nutrisi dan mineral yang tak bisa ditemukan pada buah-buahan.
Berikut adalah beberapa risiko yang mengancam kesehatan apabila diet fruitarian tak dilakukan sesuai petunjuk dokter.
Diet fruitarian dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti protein, kalsium, zat besi, dan vitamin B12.
Pasalnya, buah-buahan tak memberikan nutrisi tersebut dalam jumlah cukup. Jika kekurangan, itu dapat mengganggu fungsi tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Pola makan yang terlalu mengandalkan buah-buahan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gangguan lambung, perut kembung, dan diare.
Kandungan serat yang tinggi dalam buah-buahan juga dapat menyebabkan rasa tak nyaman pada pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Diet fruitarian dapat menyebabkan fluktuasi gula darah yang tajam karena kandungan gula alami dalam buah-buahan.
Hal ini dapat memengaruhi energi, mood, dan bahkan berisiko mengembangkan masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2.
Keterbatasan variasi makanan pada diet fruitarian dapat menyebabkan stres mental, kecemasan, dan bahkan depresi. Kekurangan nutrisi tertentu juga dapat mempengaruhi kesehatan otak dan fungsi kognitif.
Meskipun banyak orang mungkin menginginkan penurunan berat badan, diet fruitarian yang ekstrem dapat menyebabkan penurunan berat badan berlebihan, bahkan malnutrisi.
Tubuh membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk menjaga kesehatan secara optimal. Penurunan berat badan yang terlalu drastis dapat membahayakan tubuh.