Menu

4 Gangguan Kesehatan Mental Rentan Dialami Pekerja Kantoran, Gawat! Jangan Dianggap Remeh Ya Moms!

14 Agustus 2023 17:00 WIB

Ilustrasi ibu bekerja yang sedang sakit (Robert Half/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, mungkin tak sedikit di antara kamu yang menjalai dua peran sekaligus sebagai ibu rumah tangga dan juga wanita karier. Menjalani dua peran ini sekaligus membuat kamu dituntut  untuk selalu sehat agar bisa optimal dalam menjalani tugas harian.

Namun, sehat enggak cuma sebatas fisik saja, mental yang sehat juga enggak kalah penting bagi ibu bekerja.

Banyak hal yang menjadi pemicu kesehatan mental seorang ibu bekerja terganggu. Salah satunya datang dari tuntutan pekerjaan yang tak ada henti-hentinya.

Kendati demikian, gangguan mental yang dialami ibu bekerja bisa saja datang dari faktor lain. Seperti halnya faktor genetik tertentu yang memiliki risiko gangguan mental serupa.

Gangguan kesehatan mental ini harus segera diatasi agar enggak memiliki dampak berkepanjangan. Sering tak disadari, gangguan mental enggak cuma merusak kesehatan dan karier dari ibu bekerja, tetapi juga menurunkan produktivitasnya di tempat bekerja.

Lalu apa saja gangguan kesehatan mental yang rentan dialami oleh seorang pekerja? Menyadur dari laman Harvard Health, berikut empat di antaranya.

Depresi

Depresi menjadi salah satu gangguan mental yang umum dialami oleh para pekerja. Suatu survei dari sampel perwakilan nasional melaporkan, sekitar 6 persen karyawan mengalami gejala depresi pada tahun-tahun tertentu.

Meskipun DSM-IV mencantumkan susana hati yang rendah sebagai gejala yang menentukan depresi, di tempat kerja gangguan ini lebih mungkin terlihat dengan gejala, seperti gugup, gelisah, dan mudah tersinggung.

Enggak cuma itu, pekerja yang mengalami gangguan ini, mungkin akan lebih pasif, menarik diri, enggak memiliki tujuan dan enggak produktif.

Mereka juga mungkin merasa lelah di temapt kerja, sebagian karena gangguan mood atau sulit tidur di malam hari. Depresi juga dapat mengganggu penilaian atau pengambilan keputusan yang enggak jelas.

Gangguan bipolar

Jenis gangguan mental ini biasanya ditandai dengan siklus antara suasana hati yang meningkat (manic) dan depresi. Dalam fase manic, karyawan mungkin terlihat sangat energik dan kreatif, tetapi produktivitas sebenarnya mungkin terganggu.

Selama fase manic ini, seseorang mungkin menjadi membesar-besarkan diri atau mengabaikan peraturan di tempat kerja, menjadi agresif, dan melakukan sesuatu secara berlebihan. 

Sementara itu, selama fase depresi, seorang karyawan mungkin akan menunjukkan gejala depresi seperi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Meskipun manic mungkin lebih terlihat di tempat kerja, penelitian menunjukkan fase depresi dari gangguan bipolar, dapat merusak kinerja lebih dari fase manic.

Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan di tempat kerja dapat bermanifestasi sebagai kegelisahan, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan kekhawatiran yang berlebih. 

Gangguan kecemasan ini bisa menyebabkan gangguan kerja yang siginifikan. Gangguan kecemasan umum, misalnya, hal ini mengakibatkan gangguan kerja (yang diukur dari hari sakit dan hilangnya produktivitas) serupa yang dikaitkan dengan depresi berat.

ADHD

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku yang impulsif dan hiperaktif.

Jenis gangguan mental ini umumnya terjadi pada anak-anak, tetapi juga bisa menyerang orang dewasa. Sebuah survei internasional di 10 negara (termasuk Amerika Serikat) memperkirakan 3,5 persen karyawan menderita ADHD.

Di lingkup pekerjaan, gejalanya dapat bermanifestasi sebagai disorganisasi, kegagalan untuk memenuhi tenggat waktu, ketidakmampuan mengelola beban pekerjaan, masalah mengikuti intruksi dari supervisor, dan pertengkaran dengan rekan kerja.

Nah Moms, itu dia gangguan kesehatan mental yang rentan dialami seorang pekerja. Semoga bermanfaat dan tetap selalu waspada ya!

Artikel Pilihan