Menu

Disemur atau Dibalado Emang Maknyus, tapi Hati-hati Kebanyakan Makan Jengkol Bahaya Buat Tubuh: Picu Penyakit Kronis Ini!

18 Agustus 2023 06:00 WIB

Semur Jengkol (Sumber/iStock)

HerStory, Jakarta —

Jengkol menjadi makanan paling populer di Tanah Air. Mungkin, tak sedikit di antara yang kerap menyantap jengkol saat sarapan. Biasanya, jengkol semur atau balado menjadi menu pelengkap dalam sajian nasi uduk atau ulam. 

Selain rasanya yang lezat, jengkol memiliki banyak kandungan nutrisi di dalamnya. Seperti vitamin A dan B, zat besi, kalsium, serta fosfor. Dengan kandungan nutrisi tersebut, jengkol dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, dan masih banyak lagi.

Meski rasanya yang nikmat dan memiliki banyak nutrisi, kebanyakan makan jengkol ternyata enggak baik untuk tubuh.

Dikutip dari laman theAsianparent, jengkol mengandung senyawa asam jengkolat yang bisa menyebabkan keracunan apabila terakumulasi terlalu banyak di dalam tubuh. Bukan hanya itu, asam jengkolat ini juga yang menjadi sumber penyebab aroma tak sedap pada mulut dan urine.

Kebanyakan makann jengkol juga memicu munculnya penyakit kronis. Penasaran apa saja bahaya makan jengkol terlalu banyak? Mengutip dari berbagai sumber, Jumat (18/8/2023), berikut lima di antaranya:

1. Gangguan pencernaan

Ini disebabkan karena keracunan jengkol yang biasanya muncul setelah 5-12 jam dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Gejala ini biasanya berupa nyeri perut, mual, diare, muntah, dan dalam kondisi tertentu adanya darah pada urine.

Mengonsumsi biji jengkol mentah dan setengah matang juga diduga berperan dalam terjadinya keracunan jengkol. Asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.

2. Penyakit Ginjal

Bahaya makan jengkol utamanya bisa menyerang organ ginjal dan menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil hingga kencing berdarah. Kondisi ini biasa dikenal dengan sebutan 'kejengkolan'.

Mengutip dari laman CNN, Dokter spesialis gizi klinis di RSIA Melinda Bandung Johanes Casay Chandrawinata mengatakan, risiko ini disebabkan oleh asam jengkolat yang mengkristal dan menghalangai saluran kencing.

Senyawa asam jengkolat yang masuk ke dalam ginjal dan mengkristal efeknya akan membuat saat buang air kecil terasa sakit.

Menurut Johanes, ada beberapa kasus dimana mengonsumsi satu buah jengkol saja membuat kencing jadi bermasalah.

"Belum diketahui sebabnya apa, tapi memang setiap orang beda. Ada yang makan satu jengkol sudah sakit, ada yang makan banyak tetap bugar," ujar dr. Johanes

3. Kerusakan pada hati

Sebuah penelitian dilakukan pada tikus yang diberikan ekstrak asam jengkolat terus-menerus. Hasilnya, ternyata pada pemeriksaan histopatologi ditemukan perlemakan hati pada tikus tersebut.

4. Gangguan pada Jantung

Dalam sebuat penelitian menyebutkan, salah satu bahaya mengonsumsi jengkol terlalu banyak adalah munculnya hipertrofi atau pembesaran jantung. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh kerja ekstra jantung untuk membersihkan asam jengkolat atau berbagai jenis zat toksik lainnya.

Namun, penelitian ini dilakukan pada tikus sehingga belum diketahui efeknya pada manusia.

5. Gangguan pada pankreas

Pankreas adalah bagian tubuh yang tugas utamanya adalah untuk memproduksi hormon insulin, sebuah hormon yang penting untuk metabolisme glukosa.

Terlalu banyak makan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi pankreas, yang mengidentifikasikan bahwa pankreas bekerja sangat keras pada konsumsi jengkol. Beberapa jaringan pulau Langerhans pankreas juga terlihat mengalami kerusakan.

Artikel Pilihan