Menu

Perlukah Healing Saat Weekend untuk Melepas Penat Usai Seminggu Full Kerja? Simak Penjelasan Psikolog Deh Moms!

19 Agustus 2023 23:00 WIB

Ilustrasi melemparkan barang sebagai salah satu upaya self-healing. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Istilah healing kerap muncul seiring makin tingginya kepedulian akan isu kesehatan mental. Biasanyta banyak orang yang menggunakan akhir pekannya pergi healing bersama orang-orang terdekatnya setelah satu minggu full kerja.

Apakah kamu juga orang yang selalu oergi healing, Moms? Menurut Arindah Arimoerti Dani, seoarang psikolog klinis di layanan koneseling Pijar Psikologi mengatakan bahwa healing diperlukan ketika ada luka batin atau mengalami kecemasan yang besar yang berpengaruh terhadap kehidupan kita.

Ya, kcemasan atau anxiety disorder bisa dialami siapa saja, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan mental Moms. Nah, biasanya piknik menjadi solusinya. Alih-alih piknik, berikut ini beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi kecemasan, seperti dilasir dari berbagai sumber.

1. Detoksifikasi Pikiran dan Tubuh

Jika kecemasan adalah respons terhadap pengalaman masa lalu, maka hal tersebut dapat diatasi dengan terapi detoks tubuh yang dapat meredakan gejala cemas.

“Titik awalnya adalah bertanya, apa akar dari pemikiran yang cemas dan apa yang coba dikomunikasikan? Kami akan menyarankan apa pun yang membantu seseorang untuk berhenti dan melakukan sesuatu yang berbeda jika apa yang mereka lakukan saat ini mengarah ke hal yang sangat berbahaya,” jelas Rowland, psikolog dari Yayasan Kesehatan Mental di Inggris.

Cara terapi tersebut dilakukan dengan mudah. Seperti rajin olahraga, relaksasi, makan sehat, menghindari alkohol, memiliki ruang untuk diam dan berefleksi, dan menyambung kembali ke alam adalah langkah positif.

2. Hindari Ketergantungan Obat

Penggunaan obat tertentu memang bagus, namun dapat berakibat buruk untuk masa yang akan datang. Orang perlu berhati-hati bagaimana ketergantungan obat dapat membuat jalan hidup orang akan tidak tenang. 

"Gagasan untuk menjalani hidup yang sehat, yang disarankan oleh detoks, sangat bagus tetapi kita harus mengambil banyak langkah kecil untuk mengambil kendali dengan cara yang dapat bertahan lama di masa depan," kata Rowland.

3. Komunikasi dan Konsultasi

Bicaralah dengan teman dan keluarga lebih intens agar kamu tidak merasa sepi. Kehadiran mereka sangat penting untuk mengurangi angka risiko sakit mental, dan sebagai mahluk sosial kita memerlukan bantuan orang lain.

"Jika khawatir tentang kesehatan Anda, jangkau teman-teman dan dapatkan informasi sebanyak mungkin," saran Rowland.

Jika kondisimu terlalu parah, segera minta pertolongan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penangana dan dukungan lebih lanjut.

Artikel Pilihan