Menu

Kehamilan Ektopik Bisa Dipertahankan atau Harus Digugurkan Sih? Intip Nih Moms Jawaban Dokter Ahli!

29 Agustus 2023 10:45 WIB

Ilustrasi ibu hamil malas gerak. (Freepik/cookie_studio)

HerStory, Jakarta —

Moms, kehamilan berawal dari sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma. Pada proses kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi akan menetap di saluran indung telur (tuba falopi) sebelum dilepaskan ke rahim.

Selanjutnya, sel telur akan menempel di rahim dan terus berkembang hingga masa persalinan tiba.

Sementara pada kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan, sel telur yang sudah dibuahi gak menempel di rahim. Kehamilan ektopik sering terjadi di tuba falopi. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi di indung telur, leher rahim (serviks) atau rongga perut.

"Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim pada umumnya terjadi di saluran telur," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS Pondok Indah, dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp. O. G., kepada HerStory, baru-baru ini.

Menurut dr. Yuslam, penyebab munculnya kehamilan ektopik adalah terganggunya perjalanan embrio (sel telur yang dibuahi sperma) di saluran telur.

"Untuk cara mendeteksinya adalah ketika tes kehamilan menunjukkan hasil positif dan dapat terlihat ketika melakukan pemeriksaan dengan USG transvaginal," ungkapnya.

Gejala Kehamilan Ektopik

Jika ibu hamil menderita gangguan kehamilan ektopik, maka ada beberapa gejala yang bisa dirasakan, antara lain:

  • Terlambat haid
  • Hasil tes kehamilan positif
  • Ada rasa nyeri perut bagian bawah
  • Ada perdarahan pervaginam
  • Mual
  • Sesak napas

Lantas, kehamilan ektopik ini bisa dipertahankan atau memang harus digugurkan sih?

Terkait hal tersebut, dr. Yuslam mengatakan bahwa kehamilan ektopik ini harus digugurkan karena janin gak bisa berkembang di rahim.

"Kehamilan ektopik gak bisa dipertahankan harus digugurkan karena janin akan berkembang bukan di rahim, melainkan di saluran telur yang bukan tempat ideal untuk janin berkembang," jelasnya.

Kehamilan ektopik ini juga gak bisa dicegah, lho, Moms. Sebab, menurut dr. Yuslam, kita gak bisa tahu adanya penyempitan atau kerusakan pada lapisan dalam saluran telur.

Untuk penanganannya, pada kehamilan ektopik usia awal (di bawah 8 minggu) minggu) yang kantong kehamilannya belum pecah, dapat diberikan suntikan pengobatan khusus. 

Jika terdeteksi pada usia kehamilan di atas 8 minggu pada umumnya kantong kehamilan sudah pecah, sehingga terjadi perdarahan dalam rongga perut.

"Satu-satunya penanganan harus dilakukan untuk kehamilan ektopik ini adalah operasi pengangkatan saluran telur untuk menghentikan perdarahan," pungkas dr. Yuslam.

Moms, itulah beberapa hal yang harus kamu tahu terkait dengan kehamilan ektopik. Semoga bermanfaat, ya!

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita

Artikel Pilihan