Menu

Ingin Siapkan Dana Pendidikan Sebagai Single Parents? Jangan Lakukan 5 Hal Ini, Moms!

25 Februari 2021 19:45 WIB

Ibu sedang membacakan dongeng untuk anak (annarborfamily.com/Edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Sebagai seorang ibu tunggal, persoalan finansial memang merupakan persoalan yang cukup sulit untuk dihadapi. Sudah enggak dibantu oleh pasangan, Moms harus lebih mandiri secara finansial.

Perceraian atau kematian pasangan adalah beberapa hal yang enggak dapat dihindari, sehingga secara enggak langsung memaksa kamu untuk menjadi seseorang yang lebih bertanggung jawab di berbagai bidang.

Setelah menjadi single parents, banyak yang mengalami penurunan standar kehidupan hingga lebih dari 50%. Banyak yang harus rela menurunkan standar kehidupannya demi bertahan hidup sebagai ibu tunggal.

Banyak sekali orangtua yang kesulitan menyesuaikan diri dan beradaptasi sebagai seorang single parent, karena umumnya hal ini mendadak dan harus dilakukan dengan cepat.

Karena mendesaknya hal ini, terkadang Moms belum siap dan sulit untuk beradaptasi. Namun, Moms harus tetap menyiapkan dana pendidikan untuk si kecil meskipun hanya sendirian, lho!

Bagaimana caranya, ya? Apakah ada do and don'tsnya? Yuk, kita belajar bersama rekan sindikasi Herstory, Finansialku.com!

Enggak Mengecek Kondisi Finansial Saat Ini

Kalau pasanganmu meninggal, yang pertama kali harus kamu cek adalah adalah apakah pasangan memiliki asuransi jiwa atau enggak.

Jika iya: segera pikirkan bagaimana mengklaim dan mengatur uang pertanggungan asuransi jiwa pasangan. Premi asuransi akan dibayarkan dengan mudah jika kamu mengikuti aturan yang berlaku.

Jika enggak: Kasus kedua yang biasanya terjadi adalah pasangan kamu meninggal tanpa adanya uang pertanggungan asuransi.

Di saat seperti ini, barulah manfaat dana darurat menjadi signifikan. Kamu dapat menggunakan dana darurat di saat-saat seperti ini, untuk membiayai pemakaman, dan memenuhi kebutuhan hidup kamu dan keluarga hingga kamu memperoleh pekerjaan baru dengan gaji yang memadai.

Kalau kamu bercerai atau sering disebut cerai hidup, jika ada perjanjian pra-nikah maka masing-masing hanya memperoleh harta yang terdaftar atas nama mereka. Karena sejak awal harta sudah dipisahkan secara hukum, maka enggak ada istilahnya harta bersama.

Jika enggak ada perjanjian pra-nikah, harta yang harus dibagi sama rata hanyalah harta yang diperoleh setelah pernikahan saja.

Gagal Membuat Tujuan yang S.M.A.R.T

Apabila kamu baru saja menjadi single parent, jangan malah panik dan cemas dengan keadaan. Banyak single parent yang sibuk memikirkan keadaan sehingga lupa melihat ke depan.

Menjadi single parent bukan berarti kehidupan kamu berakhir. kamu masih harus memikirkan masa depan, termasuk masalah pendidikan anak kamu. Jangan biarkan buah hati kamu menjadi korban.

Specific: Tujuan yang kamu tetapkan harus jelas dan spesifik. a

Measurable: Apa yang ingin kamu capai haruslah bisa diukur, jadi enggak mengawang-ngawang.

Achievable: Tujuan yang kamu tetapkan haruslah bisa dicapai. 

Realistic: Jangan membuat tujuan yang terlalu sulit sehingga enggak mungkin kamu capai, hal ini hanya akan membuat kamu putus asa.

Timely: kamu harus bisa menetapkan kapan tujuan tersebut harus dicapai. Apakah minggu depan, tahun depan, atau lima tahun lagi. Dengan adanya batasan waktu, kamu akan terpacu untuk segera memulai melakukan tindakan.

Menunda-nunda

Saat menjadi single parents, hal yang enggak boleh dilupakan adalah waktu terus berjalan. Waktu enggak akan menunggu kamu untuk larut dalam kesedihan.

Enggak Memikirkan Faktor Peningkatan Dana Pendidikan

Single parent, satu hal yang sering kali dilakukan para orangtua adalah gagal menyiapkan dana pendidikan yang cukup bagi anaknya.

Hal ini bisa terjadi karena banyak hal, misalnya saja karena terlambat menyiapkannya atau lupa akan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran dana pendidikan itu sendiri.

Adapun faktor yang mempengaruhi kenaikan biaya pendidikan ini bermacam-macam, antara lain:

Inflasi: Sudah menjadi rahasia umum bahwa inflasi menjadi pemacu kenaikan berbagai biaya, termasuk biaya pendidikan. 

Keinginan masyarakat untuk memberikan pendidikan yang berkualitas: Enggak ada orangtua yang menginginkan hal buruk bagi anak-anak mereka, enggak peduli berapa pun harga yang harus dibayar mereka akan mengupayakan pendidikan terbaik bagi buah hatinya.

Perubahan standar pendidikan: Seiring waktu, lembaga pendidikan tentunya berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya karena permintaan masyarakat. 

Jadi, perhitungkan nilai yang sebisa mungkin mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan mendekati nilai aslinya. 

Gagal Memilih Instrumen Investasi yang Tepat

Pernah mendengar single parent gagal membiayai pendidikan anaknya karena investasinya hancur berantakan? Tentunya sering.

Oleh karena itulah, kami mengajak kamu untuk mencari informasi selengkap-lengkapnya sehingga kamu bisa memilih instrumen investasi yang tepat.

Kesesuaian ini bukan hanya mencari instrumen yang bisa diandalkan dan dipercaya, namun juga bisa mencapai tujuan kamu yang S.M.A.R.T tadi.

Jangan ragu untuk melakukan review investasi kamu secara berkala dan menggantinya apabila memang dirasa hasilnya kurang sesuai.