Menu

Tiati Moms, ISPA Ternyata Bisa Bikin Pneumonia yang Bahaya untuk Si Kecil, Ini Gejalanya...

26 Oktober 2023 22:10 WIB

Ilustrasi anak yang terserang ISPA (freepik/prostooleh)

HerStory, Jakarta —

Moms jika si kecil terserang ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut, jangan dibiarkan ya karena jika tak ditangani secara tepat bisa menyebabkan komplikasi gangguan kesehatan pneumonia yang mematikan. Oleh karena itu, kenali cara penanganan dan gejala ISPA pada anak sejak dini!

Mengenal ISPA

ISPA merupakan infeksi yang menganggu proses pernapasan seseorang. Infeksi ini pada umumnya terjadi akibat virus yang berkembang dan menyerang bagian hidung, trakea (pipa pernapasan), atau paru-paru.

Setidaknya ada beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA, yaitu:

  1. Adenovirus: Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis ini.
  2. Pneumokokus: Penyakit meningitis disebabkan oleh virus jenis ini. Bakteri ini juga bisa memicu gangguan pernapasan lain seperti pneumonia.
  3. Rhinovirus: Virus ini yang menyebabkan pilek. Pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.

Seseorang yang mengalami ISPA harus segera ditangani, sebab ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan membuat tubuh kekurangan oksigen. Bila terlalu lama dibiarkan, kondisi ini bisa membuat seseorang pingsan dan bahkan meninggal dunia.

ISPA merupakan salah satu penyakit yang sangat mudah tertular. Orang yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh, orang lanjut usia, dan anak-anak lebih mudah tertular penyakit ini. Sebab, sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah dibandingkan orang lain pada umumnya.

Selain itu, ISPA juga rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki penyakit jantung atau memiliki gangguan paru-paru. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi ini dan cenderung lebih sulit untuk pulih.

Penularan ISPA dapat terjadi melalui udara atau benda. Misalnya, saat penderita ISPA bersin atau batuk. Bisa juga saat virus atau bakteri menempel pada permukaan benda sehingga menularkan ke orang lain ketika mereka menyentuhnya.

ISPA Bisa Mengakibatkan Pneumonia

Pada umumnya, ISPA berlangsung selama 3 hingga 14 hari. Riana menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, ISPA bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti pneumonia. Untuk itu, ia menegaskan para orangtua untuk mulai waspadai bila batuk pada anak atau anggota keluarga lainnya telah terjadi berlarut-larut.

Perlu diketahui, pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada salah satu atau kedua belah paru-paru, bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, maupun virus. Infeksi ini menyebabkan kantung udara berisi cairan bahkan nanah.

Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat berisiko kematian. Terutama bagi anak-anak yang masih memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

Gejala ISPA

Untuk menghindari risiko kematian akibat pneumonia,  sebaiknya segera mengenali gejala ISPA sekarang.

Berikut ini beberapa gejala ISPA yang perlu diwaspadai:

  • Batuk
  • Ketidaknyamanan di saluran hidung
  • Demam ringan
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Rasa sakit atau tekanan di belakang wajah
  • Tenggorokan gatal atau sakit
  • Bersin
  • Bau mulut
  • Pegal-pegal
  • Sakit kepala

Dalam beberapa kasus, ISPA dapat menunjukan gejala yang lebih serius, seperti:

  • Hyposmia atau hilangnya indera penciuman
  • Mata gatal
  • Pusing
  • Demam tinggi hingga mengigil
  • Tingkat oksigen dalam darah rendah
  • Kesadaran menurun bahkan pingsan

Penyebab ISPA

Ada banyak penyebab infeksi saluran pernapasan akut. Berikut adalah beberapa penyebab infeksi saluran pernapasan atas:

  • Faringitis akut
  • Flu biasa
  • Infeksi telinga akut

Penyebab sistem pernapasan bagian bawah adalah:

  • Bronkitis
  • Radang paru-paru
  • Bronkiolitis

Faktor Risiko

Hampir tidak mungkin untuk menghindari virus dan bakteri, tetapi faktor risiko tertentu meningkatkan peluang si kecil terkena infeksi saluran pernapasan akut. 

Sistem kekebalan anak-anak dan lansia lebih rentan terkena virus. Anak-anak sangat berisiko karena kontak terus-menerus dengan anak-anak lain yang bisa menjadi pembawa virus. 

Anak-anak sering tidak mencuci tangan secara teratur. Mereka juga lebih sering menggosok mata dan memasukkan jari ke mulut, yang bisa mengakibatkan penyebaran virus.

Orang dengan penyakit jantung atau masalah paru-paru lainnya lebih mungkin untuk tertular infeksi pernapasan akut. Siapa pun yang sistem kekebalannya mungkin melemah oleh penyakit lain akan berisiko terhadap ISPA. Perokok juga berisiko tinggi dan lebih sulit pulih.

Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan