Ilustrasi talas (freepik.com/jcomp)
Talas adalah salah satu jenis umbi-umbian yang sangat sering dikonsumsi di Indonesia. Biasanya, tanaman ini dikonsumsi sebagai pengganti nasi atau singkong karena cukup mengenyangkan. Selain itu, talas juga dipercaya memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Namun, mengonsumsi talas juga tak dianjurkan terlalu berlebihan. Hal ini dikarenakan mengonsumsi umbi talas secara berlebihan juga dikhawatirkan menimbulkan efek samping bagi tubuh. Berikut 3 risiko yang dapat muncul apabila mengonsumsi umbi talas secara berlebihan.
Meskipun tanaman talas dipercaya dapat memberikan asupan nutrisi yang baik terhadap ibu hamil, namun tanaman ini tak disarankan untuk dikonsumsi dengan jumlah banyak bagi pasangan yang sedang merencanakan program kehamilan.
Menyadur dari laman halodoc.com, tanaman talas memiliki beberapa senyawa yang disinyalir dapat menggangu hormon kesuburan baik pada pria maupun wanita apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Mengonsumsi talas dalam jumlah berlebihan juga cukup rawan untuk menyebabkan obesitas karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi.
Akan tetapi, apabila kamu mengonsumsi umbi talas dalam jumlah yang sedikit tak akan memberikan efek yang signifikan bagi tubuh, khususnya dalam perubahan hormon kesuburan.
Meskipun memiliki citarasa yang tergolong gurih dan sedikit manis. Mengonsumsi umbi talas juga harus memperhatikan tingkat kematangannya.
Ciputraivf.com menlansir bahwa mengonsumsi umbi talas secara mentah ataupun yang tak termasak dengan baik dapat menimbulkan risiko gatal di sekitar mulut dan tenggorokan.
Hal tersebut dikareanakan umbi talas memiliki semacam senyawa racun yang dapat menimbulkan rasa gatal. Senyawa racun ini bahkan juga dapat menyebabkan iritasi dan keracunan apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Namun, umbi talas yang telah dimasak dengan cara direbus, dikukus atau dengan metode pemanasan lainnya dapat menghilangkan kandungan dari racun tersebut. Selain itu, pastikan kamu mencuci umbi talasmu dengan baik guna meminimalisir kontaminasi senyawa lainnya.
Talas seringkali dijadikan alternatif sumber karbohidrat selain nasi, khususnya ketika menjalani program diet. Melansir dari laman alodokter.com, kandungan serat yang cukup tinggi dari talas dapat membantu membuat rasa kenyang lebih lama dan memperlancar proses pencernaan.
Namun, mengonsumsi talas juga harus dalam jumlah batas yang wajar karena cukup rawan menyebabkan obesitas. Selain itu, talas juga tak disarankan dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal.
Hal tersebut dikarenakan kandungan senyawa oksalat yang cukup tinggi dalam umbi talas dapat berisiko menyebabkan penyakit batu ginjal. Selain itu, kalkulasi oksalat yang cukup tinggi apabila mengonsumsi talas secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.
Nah, itulah beberapa risiko mengonsumsi talas secara berlebihan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua ya!
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.