Warta Ekonomi Helat Indonesia PR Top Leader Awards 2023, Transformasi Komunikasi untuk Performa Bisnis Lebih Baik (Press Release/Warta Ekonomi)
Warta Ekonomi menghelat acara Indonesia PR Top Leader Awards 2023 yang bertema “Communication Transformation for Better Business Performance.” Acara yang diorganisasi oleh Quadrant1 Komunika tersebut diadakan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta pada Kamis (9/11/2023). Apa saja pembahasannya?
Acara Indonesia PR Top Leader Awards 2023 melibatkan pembicara-pembicara ahli di bidang kehumasan dan public relations (PR), serta menteri terkait. Dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) Budi Arie Setiadi, Plt Deputi IV Komunikasi Politik Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy N. Tuturoong, Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi RI Tina Talisa, Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto, Founder & CEO LSPR Institute of Communication Prita Kemal Gani, Founder & CEO Communications and Social Impact Advisor – VMCS Advisory Indonesia Elvera N. Makki dan Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan RI Wahyu Muryadi.
Acara ini juga turut mengundang perwakilan dewan juri Ketua Umum APPRI sekaligus Asesor Profesi Kehumasan BNSP, Jojo S. Nugroho dan CEO sekaligus Chief Editor Warta Ekonomi Muhamad Ihsan.
CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Muhamad Ihsan memaparkan alasan hadirnya acara penghargaan Indonesia PR Top Leader Awards 2023, yakni dunia media dengan PR saling berkaitan. Ia menambahkan, hadirnya media sosial dan teknologi membuat relasi tersebut semakin dinamis.
“Public relation merupakan sorotan utama dan memiliki tantangan adaptasi tersendiri dan dunia kampanye public relation terus berubah dan selalu menyesuaikan,” ujar Ihsan saat memaparkan presentasi pembukanya di acara Indonesia PR Top Leader Awards 2023 di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Dalam pemaparannya, Ihsan menjelaskan bahwa kehumasan atau PR dapat membuat transformasi komunikasi untuk performa bisnis lebih baik. Karena itu, efektivitas PR dapat diupayakan dari publisitas tertentu, hubungan masyarakat, dan kegiatan lainnya. Transformasi komunikasi secara modern tersebut dapat meningkatkan komunikasi intensif hingga mendukung akselerasi seluruh bisnis.
Selain itu, Ihsan juga memaparkan metodologi penelitian yang digunakan untuk pemberian penghargaan Indonesia PR Top Leader Awards 2023. Mewakili tim riset Warta Ekonomi, Ihsan menjelaskan tiga metode yang digunakan, yakni metode desk research yang menggunakan laporan tahunan publikasi dan laporan keuangan perusahaan, metode media monitoring melalui media sosial atau main source yang digunakan, serta metode expert panels yang melibatkan kurasi dari para juri.
Hasilnya, kehumasan atau PR dapat menggunakan strategi pemasaran digital atau digital marketing, dimulai dari melaukan riset, menganalisis bisnis internet, membangun jejaring, melakukan implementasi, melakukan pengukuran, dan mengelola hasilnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) Budi Arie Setiadi juga menyinggung soal pentingnya humas atau PR untuk responsif dan adaptif terhadap tantangan zaman. Menurutnya, disrupsi teknologi menghadirkan ruang sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi bersama. Ia pun mengambil contoh kasus ketika pemasaran media sosial dan perencanaan basis data media yang diadopsi perusahaan PR merupakan salah satu bentuk disrupsi untuk merencanakan pelaksanaan dan pengelolaan strategi komunikasi.
“… kemampuan teknologi dalam PR perlu digunakan dengan aman dan bertanggung jawab, khususnya berkaitan dengan keamanan data, etika penggunaan teknologi, serta kredibilitas kerja PR,” ujar Budi.
“Agile dan adaptif adalah dua kata kunci bagi praktisi kehumasan di era digital ini,” imbuh Budi. Budi pun membagikan tiga tips untuk PR dalam menghadapi tantangan masa depan. Pertama, meningkatkan kehadiran digital baik di mesin pencari atau media sosial. Kedua, meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan buatan (AI) baik itu dari segi dampak, etika, dan penggunaan. Ketiga tetap menyertakan sentuhan manusia melalui kreativitas, inovasi dan kemampuan beradaptasi.
Plt Deputi IV Komunikasi Politik Diseminasi Informasi KSP Wandy N. Tuturoong yang mewakili KSP Republik Indonesia Moeldoko, membacakan pidato yang dibuat Moeldoko yang senada dengan pembicara sebelumnya, yakni corporate secretary dan PR memainkan peran penting untuk membentuk masa depan bisnis yang lebih baik. Meski keduanya merupakan elemen penting untuk menjembatani komunikasi antara perusahaan, pemangku kepentingan, dengan masyarakat, tetapi mereka juga harus dapat membantu membangun kepercayaan, mengatasi isu sensitif, dam menciptakan lingkungan kondisional bagi usaha.
“Dalam hal ini, tentu peran corporate secretary dan public relations berperan dalam mempersiapkan strategi perusahaan untuk menjaga keunggulan kompetitif dan pengelolaan resiko serta melakukan komunikasi yang efektif untuk menghadapi tantangan di era modern yang penuh dengan risiko dan perubahan,” ujar Wandy.
Wandy pun menekankan, corporate secretary dan PR mesti mempersiapkan strategi komunikasi yang paham fenomena media sosial, bahkan menjadi penggerak utama dalam perusahaan.
“Ada satu tips dari saya, dari Pak Moeldoko maksudnya ini, Anda bisa menerapkan M-leadership, yaitu move, motivate, and make a difference untuk mendorong kemajuan perusahaan melalui peran strategis corporate secretary dan public relations di era digitalisasi dan revolusi industri 4.0 saat ini,” tambahnya.
Meskipun begitu, Founder & CEO Communications and Social Impact Advisor – VMCS Advisory Indonesia Elvera N. Makki menyinggung soal komunikasi yang dilakukan humas dan PR mesti kritis terhadap berbagai hal. Ini juga perlu melibatkan kemampuan berpikir kritis atau critical thinking dengan mempertanyakan dua hal, why dan so what.
“Apakah itu untuk menginformasikan? Menyebarkan awareness? Membagikan informasi spesifik? Mempersuasi? Itu bisa beda-beda narasinya, storytelling-nya. Jadi ditentukan dulu,” ujar Elvera di sesi diskusi panel.
“Kualifikasi yang pertama, itu juga [kita] harus mau untuk terus belajar, karena teknologinya, isunya, climate change, sustainability, ESG, kata-kata jargon yang sekarang ini membuat banyak diskusi di seluruh negara itu kita harus pahami, kita harus kuasai, dan kita harus belajar terus untuk menambah wawasan,” tegas Elvera.
Founder & CEO LSPR Institute of Communication Prita Kemal Gani juga menambahkan bahwa critical thinking tersebut dapat diimplementasi dengan rasa sensitif terhadap sebuah isu. Ia mengambil contoh kasus perang yang saat ini terjadi di beberapa negara, dan bersimpati dengan menggunakan simbol tertentu seperti Perang Israel-Palestina yang melalui emoji semangka.
“Jadi tetap kita harus berpikir, kita harus sensitif untuk itu. Terus ikut-ikutan pakai semangka, padahal kita enggak tau apa itu semangka. Terus kemudian, apa yang bisa kita lakukan? Enggak hanya sekedar menyumbang di platform crowdfunding online, tapi lakukan sesuatu untuk mengedukasi melalui storytelling. Supaya jangan terjadi di tempat kita,” tegas Prita.
Senada dengan Prita, Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi RI, Tina Talisa juga turut menyinggung soal peran humas dan PR di pemerintahan. Secara spesifik, Tina yang sebelumnya adalah jurnalis tersebut berhadapan langsung dengan kondisi praktikal, bahwa tantangan untuk pemerintah, sebagian besarnya, masih belum melihat pentingnya peran tersebut.
“Misalnya ada yang berpandangan sudah sangat advance, tetapi ada juga yang berpikir bahwa teman-teman yang berada di PR ini semacam tim dokumentasi,” singgung Tina. Karena itu, Tina menegaskan bahwa penting untuk melakukan penyesuaian internal agar kerja tim humas dan PR dapat optimal ke eksternal.
Tina juga menambahkan, secara umum, humas dan PR “adalah sekelompok orang atau tim yang harus paham dengan helicopter view, paham apa yang ada di organisasinya.”
Untuk itu, Head of Corporate Communications Astra yang juga Ketua Umum Perhumas dan Board Member Global Alliance for Public Relation and Communication Management, Boy Kelana Soebroto mengatakan bahwa PR atau humas harus aktif memantau tren industri, peraturan pemerintah, perilaku konsumen, inovasi produk dan layanan yang nantinya mempengaruhi bisnis ke depannya.
Boy membahas soal era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA) yang dipengaruhi oleh teknologi digital. Karena itu, para pelaku humas dan PR dapat memanfaatkan kekuatan tersebut untuk memahami audiens, tren pasar, dan kebijakan pemerintah yang lebih spesifik dan relevan dalam kebutuhan usaha.
“Ini memungkinkan perusahaan merancang strategi yang cerdas dan tepat sasaran. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang tren dan isu terkini membantu perusahaan atau organisasi untuk mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang dapat muncul dalam lingkungan bisnis,” jelas Boy.
Boy juga menekankan agar PR dan humas bekerja sama dengan manajemen untuk merancang strategi mitigasi risiko yang sesuai melalui komunikasi efektif. Menurutnya, PR harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan kepada stakeholders – termasuk karyawan, pelanggan, investor, dan masyarakat umum – jelas dan konsisten. Tujuannya, untuk mencegah kebingungan dan kepanikan yang terjadi selama periode perubahan berlangsung.
Boy melanjutkan, manajemen krisis juga bagian penting dari strategi PR dalam era yang terus berubah ini. PR harus merencanakan tindakan yang perlu diambil dalam berbagai skenario krisis yang mungkin terjadi, termasuk krisis reputasi, keamanan data, atau perubahan pasar mendadak.
“Kemampuan merespons dengan cepat, memberikan informasi yang jelas dan berkomunikasi dengan transaran selama krisis adalah kunci menjaga reputasi dan competitive advantage dalam organisasi,” tambahnya.
Senada dengan Tina, Boy mengatakan bahwa humas dan PR harus fokus membangun hubungan yang kuat dengan pemerintah dan regulator.
“Ini membantu perusahaan memahami peraturan baru yang mungkin diberlakukan dan mempengaruhi bisnis perusahaan serta membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan-perubahan dan meminimalkan risiko peraturan yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Terakhir, Boy pun menekankan bahwa humas dan PR tetap perlu memantau dan mengevaluasi efektivitas, strategi mitigasi risiko dengan menggunakan indikator pengukuran yang sesuai.
“PR dapat mengukur dampak tindakan yang diambil dan membuat perbaikan yang sesuai kebutuhan,” pungkasnya.
Di sesi terakhir, Ketua Umum APPRI dan Asesos Profesi Kehumasan BNSP, Jojo S. Nugroho selaku dewan juri atau expert panel mengonfirmasi metode yang digunakan tim riset Warta Ekonomi untuk menentukan pemenang penghargaan acara Indonesia PR Top Leader Awards 2023.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh perusahaan yang hari ini mendapatkan penghargaan pada Indonesia Top PR Leader Awards 2023 dan saya berharap perusahaan-perusahaan terus melakukan perkembangan dan memberikan stimulan positif para roda ekonomi Indonesia dan para pimpinan di bidang PR-nya dapat terus menjaga reputasi perusahaan di era yang semakin disruptif,” tutup Jojo.