Menu

Waspada! Ini Posisi Seks yang Bikin Penis Patah, Jangan Coba-coba Kalau Belum Berpengalaman!

04 Desember 2023 16:55 WIB

Illustrasi Posisi 'Woman On Top' (Sumber/IST)

HerStory, Jakarta —

Agar takl bosan saat melakukan hubungan ranjang, biasanya pasutri atau pasangan suami istri akan melakukan eksplorasi berbagai macam posisi.

Namun, saat melakukan hal ini kamu wajib hati-hati ya Moms karena gak semua posisi seks itu aman untuk dilakukan lho! Ada posisi seks yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman. Dampak buruk yang bisa terjadi jika kamu salah mempraktikkannya, penis paksu bisa patah!

Karan Rajan, MD, seorang dokter dari Amerika Serikat, menjelaskan bahwa posisi seks ini menyebabkan lebih dari 50 persen kasus penis patah alias penile fracture di dunia. Kok bisa begitu?

"Reverse Cowgirl sudah terbukti menyebabkan beragam cedera pada penis. Jika ada gerakan yang tidak seirama antara kedua pasangan, penis pria bisa 'terselip' keluar dan tertimpa tulang pinggul," tuturnya di akun TikTok @dr.karanr.

Sementara itu mengutip Cosmopolitan, meskipun istilah "penis patah" mungkin menarik perhatian, penting untuk klarifikasi bahwa sebenarnya tak ada tulang sungguhan dalam penis. Istilah tersebut merujuk pada fenomena yang terjadi ketika penis ereksi mengalami tekanan atau trauma yang kuat.

Elizabeth Swenson, MD, seorang ahli kebidanan dan ginekologi di Wisp, memberikan penjelasan tentang mekanika patah penis. Tunika albuginea, membran tebal yang melingkupi jaringan erektil, dapat merobek ketika penis mengalami tekanan yang kuat. Gejala langsung meliputi suara retak, nyeri hebat, memar, dan pembengkakan.

Para dokter sepakat bahwa posisi reverse cowgirl (di mana pasangan yang menerima berada di atas, menghadap menjauh dari pasangan) memiliki risiko lebih tinggi daripada posisi seks lainnya. Meskipun jarang terjadi, sekitar 1 dari 175.000 kasus patah penis menurut Dr. Swenson, terjadi karena posisi seks ini.

Laurence Levine, MD, Chief Medical Officer di Promescent, menjelaskan bahwa beberapa posisi, termasuk reverse cowgirl, dapat menimbulkan risiko jika tak dilakukan dengan hati-hati. Bahaya terletak pada potensi gerakan tiba-tiba atau canggung, yang dapat menyebabkan patah penis.

Gerakan kasar tak hanya dapat merobek tunika albuginea, tetapi juga dapat memicu penyakit Peyronie. Peyronie's disease adalah gangguan penyembuhan luka yang dapat menyebabkan deformitas pada penis, seperti lengkungan, tonjolan, dan/atau penyusutan, menurut Dr. Levine.

Meskipun risiko ada, tak perlu menghapus reverse cowgirl dari repertoar seksual kamu. Ada cara untuk bermain dengan aman dalam posisi ini dan meminimalkan risiko berakhir dalam situasi yang tak diinginkan.

Dengan memahami mekanika dan risiko yang terkait dengan posisi reverse cowgirl, individu dapat menjalani kehidupan seksual mereka dengan lebih sadar dan aman. Penting untuk memahami bahwa komunikasi dan perhatian terhadap gerakan saat berhubungan intim dapat membantu mencegah cedera dan memastikan pengalaman seksual yang memuaskan.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan