Menu

Tiati Memicu Gangguan Kesehatan Mental, Inilah 5 Dampak Buruk Jika Orangtua Memberikan Label pada Anak, Sebaiknya Hindari!

09 Januari 2024 14:57 WIB

Ilustrasi anak-anak (Freepik/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Moms dan Dads pernahkah kalian memberikan label kepada si buah hati? Ternyata pemberian label pada anak memiliki dampak buruk lho.

Rupanya, Dampak buruk dari pelabelan pada anak harus memotivasi orang tua untuk tidak memberikan label yang membatasi atau menstigmatisasi.

Dengan memberikan wawasan tentang potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh label, inilah alasan orang tua harus merangkul perjalanan dan potensi unik anak, dilansir Times of India melalui sindikasi Genpi.co.

1. Mengabaikan kekuatan

Berfokus pada label dapat menyebabkan pengabaian terhadap kekuatan dan bakat unik seorang anak, sehingga menghalangi orang lain untuk mewujudkan potensi penuh anak.

2. Membatasi potensi

Label dapat secara tidak sengaja membatasi potensi seorang anak dengan mendefinisikannya berdasarkan satu sifat atau karakteristik dan mengabaikan kemampuan anak yang beragam.

2. Membatasi potensi

Label dapat secara tidak sengaja membatasi potensi seorang anak dengan mendefinisikannya berdasarkan satu sifat atau karakteristik dan mengabaikan kemampuan anak yang beragam.

3. Stigmatisasi dan bias

Label seringkali membawa stigma dan bias masyarakat yang dapat menciptakan hambatan bagi seorang anak, sehingga membentuk cara anak di pandangan dan diperlakukan oleh orang lain.

4. Pertumbuhan dan perubahan yang dinamis

Anak merupakan makhluk dinamis yang mengalami pertumbuhan dan perubahan secara konstan. Label mungkin gagal menggambarkan sifat perkembangan kepribadian dan kemampuan anak.

6. Kesehatan mental

Label negatif dapat berdampak besar pada kesehatan mental anak, berkontribusi terhadap masalah seperti rendahnya harga diri, kecemasan, atau depresi.

Anak yang terpapar komunikasi terbuka dan jujur ​​cenderung menunjukkan tingkat perilaku etis yang lebih tinggi. Yang lebih penting diberikan kepada orang tua yang memberi contoh kejujuran. Dengan bersikap jujur ​​terhadap tindakan dan keputusan, orang tua dapat menanamkan rasa integritas pada anak-anak mereka, sehingga menciptakan pendekatan yang sehat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Catatan: Artikel ini merupakan sindikasi koten Herstory dengan Genpi.co.

Artikel Pilihan