Menu

Bangun Pagi Auto Terasa Segar, Ini 5 Cara Praktis Tidur Bebas dari Sleep Paralysis! Tertarik Coba Gak Beauty?

19 Februari 2024 23:50 WIB

Ilustrasi wanita susah tidur karena musim panas (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beberapa orang mungkin sangat rentan merasakan sleep paralysis atau yang biasa dikenal dengan ketindihan. Biasanya, dalam kondisi ini seseorang akan kehilangan kontrol otot dalam waktu singkat.

Mereka tak akan bisa bergerak dan berbicara padahal sadar betul bahwa is sudah bangun dari tidurnya. Dalam kata lain, kondisi ini bisa disebut dengan Rapid Eye Movement (REM).

Orang yang mengalami sleep paralysis sering mengalami halusinasi yang menakutkan, seperti melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tak ada. Beberapa dari mereka biasanya mengalami sesak napas atau tekanan di dada. Penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pastinya, tetapi ada beberapa faktor yang diduga sebagai risiko seseorang mengalaminya, seperti kurang tidur, kelelahan, stres, gangguan mental atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Dr. Silas Weir Mitchell, seorang ahli saraf Amerika yang mempelajari fenomena ini pada tahun 1876, dia menggambarkan sleep paralysis sebagai kondisi ketika seseorang terbangun dari tidur tetapi tak bisa bergerak atau berbicara, meskipun masih sadar akan lingkungannya. Dia juga menemukan bahwa sleep paralysis sering terjadi pada orang-orang yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia, narkolepsi, atau sleep apnea.

Sleep paralysis tak berbahaya bagi kesehatan fisik tetapi dapat menimbulkan rasa takut, kecemasan atau depresi pada penderitanya. Jika kamu sering mengalami sleep paralysis, kamu dapat mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasinya:

1. Hindari Tidur Telentang

Posisi tidur telentang dapat memicu kamu mengalami sleep paralysis karena dapat menyebabkan saluran napas tertekan dan otot-otot tubuh menjadi lebih rileks. Cobalah untuk tidur miring atau tengkurap agar kamu dapat mengurangi kemungkinan terjadinya sleep paralysis, pilihlah bantal dan kasur yang nyaman untuk mendukung posisi tidur yang baik.

2. Tidur Cukup dan Teratur

Kurang tidur dapat mengganggu siklus tidur dan membuat tubuh kamu lebih rentan mengalami sleep paralysis. Cobalah untuk tidur sekitar 7-8 jam setiap malam dan bangun pada waktu yang sama di setiap harinya untuk menjaga kualitas tidur yang baik. kamu bisa dengan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dengan suhu yang sejuk, kebisingan yang minim, dan pencahayaan yang redup.

3. Lakukan Meditasi atau Relaksasi sebelum Tidur

Menjadi stres dapat meningkatkan risiko sleep paralysis dan memperburuk halusinasi yang dialami. Cobalah untuk melakukan aktivitas yang dapat menenangkan pikiran dan tubuh kamu sebelum tidur, seperti membaca buku, mendengarkan musik, olahraga atau melakukan meditasi. Meditasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, dengan melakukannya setiap sebelum tidur atau saat bangun tidur untuk mengembalikan kesejahteraan tubuh.

4. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik

Sleep paralysis dapat terkait dengan gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea. Jika kamu mengalami masalah tidur yang serius, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Jaga kesehatan mental kamu dengan mengelola emosi, menjaga pola pikir positif, dan mencari dukungan sosial jika diperlukan. Hindari konsumsi obat-obatan atau suplemen tanpa rekomendasi medis yang dapat memengaruhi tidur kamu.

5. Hindari Stimulasi Berlebihan sebelum Tidur

Hindari penggunaan gadget, menonton film atau bermain gim yang berlebihan sebelum tidur. Karena cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur yang berkualitas.