Menu

International Woman's Day: Bangun Kepemimpinan Wanita di Bidang Kesehatan!

08 Maret 2024 12:30 WIB

diskusi publik yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines (istimewaa)

HerStory, Jakarta —

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines mengadakan kegiatan Diskusi Publik dengan tema Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan. 

Mengangkat tema Inspire Inclusion, menegaskan bahwa perempuan berperan sebagai kunci untuk bisa menggerakkan masyarakat untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. 

Di kesempatan kali ini turut hadir Ir. Aryana Satrya, M.M., Ph.D., Ketua PKJS-UI, Pemimpin Perempuan Inspiratif yang akan berbagi pengalaman dan inspirasi mereka dalam mencapai Pembangunan yang berkelanjutan. 

“Momentum Hari Perempuan Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan di dunia dan di Indonesia, bahwa perempuan memiliki peran yang sangat krusial dalam kemajuan suatu negara. Dalam kaitannya dengan acara kita hari ini, perempuan berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia," ungkap Ir.Aryana Satrya, M.M., Ph.D., Ketua PKJS-UI. 

"Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan bisa menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan. Kami berharap dapat menginspirasi para perempuan di Indonesia dan mendorong terciptanya perubahan positif terkait dengan derajat kesehatan di Indonesia, serta menggerakkan perempuan Indonesia agar lebih peduli terhadap isu kesehatan,” tambah Ir. Aryana. 

Di kesempatan yang sama, Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mengatakan perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat. 

'Kami berterima kasih pada penyelenggara, PKJS UI dan Takeda, yang telah mengangkat isu inklusi dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia hari ini, sehingga kita dapat mendengar para perempuan yang menginspirasi khususnya dalam sektor kesehatan," jelas Dr. Lestari. 

"Terutama saat ini, di mana El Nino yang terjadi berdampak bagi Kesehatan masyarakat, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merebak di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, kami mengimbau semua lapisan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD dengan komprehensif yaitu 3M Plus dan juga vaksinasi dengue sebagai opsi pencegahan pilihan," sambung Dr. Lestari. 

Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin., Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPAI) menyambut baik kegiatan ini, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh PKJS UI dan Takeda ini, sebagai mitra strategis KPPAI.” 

Lenny juga memaparkan, jumlah perempuan di Indonesia mencapai 49%, atau hampir separuh dari populasi penduduk, tapi ketimpangan gender masih terjadi hamipr di semua lini kehidupan. 

Ditegaakan oleh Lenny, kesehatan masyarakat menjadi komponen kunci bagi Indonesia untuk membangun manusia. Tantangannya, indeks pembangunan manusia (IPM) di beberapa provinsi masih di bawah IPM Nasional. 

“Jika bicara kebjiakan publik, termasuk di bidang kesehatan, maka ada empat hal yang penting untuk diperhatikan yaitu AMPK - Akses, Manfaat, Partisipasi dan Kontrol. Di keempat aspek ini, perempuan masih di bawah laki-laki,” imbuh Lenny. 

Lenny juga mengajak para perempuan di Indonesia untuk terus belajar, mengasah diri, dan menjadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya. 

Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS., Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan, perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan, baik sebagai tenaga kesehatan maupun sebagai penerima layanan kesehatan. 

“Data Kementerian Kesehatan 2024 menunjukkan, jumlah tenaga medis di Indonesia mencapai 1,5 juta orang, dan 77% di antaranya adalah perempuan. Dominasi perempuan ini menunjukkan kontribusi besar mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ucap Dr. Rizka. 

Dr. Rizka melanjutkan bahwa perempuan harus dapat berdaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan negeri. “Peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga antara lain melalui pemantauan kehamilan, vaksinasi dan pemantauan tumbuh kembang anak, serta menjaga kebugaran keluarga,” imbuhnya. 

”Utamanya harus berperilaku hidup sehat agar bisa menjaga kesehatan dirinya, karena perempuan merupakan cerminan dari gaya hidup sehat keluarganya. Perempuan yang sehat secara fisik dan mental bisa menyampaikan pesan kesehatan dengan baik serta dapat membiasakan pola hidup sehat tidak hanya bagi keluarganya, namun juga untuk masyarakat” tutup Rizka. 

Di tingkat rumah tangga, setiap individu terepas dari gender mereka, memainkan peran penting dalam memastikan kesejahteraan keluarga. Perempuan, khususnya, memiliki tanggung jawab strategis dalam mengelola dampak kesehatan dari perubahan iklim. Hal ini termasuk menyediakan akses ke air bersih, pengelolaan limbah, pencegahan penyakit, dan memastikan ketahanan pangan keluarga 

Pada kesempatan ini, Michelle Erwee, Global Head of Access to Medicines, PT Takeda Innovative Medicines menegaskan komitmen Takeda untuk mendorong kepemimpinan perempuan yang menginspirasi inklusi. 

“Kami setuju dengan pernyataan bahwa keberagaman adalah sebuah fakta dan inkslusi adalah sebuah tindakan. Inklusivitas adalah bagaimana kita menciptakan lingkungan yang dapat mendorong perempuan bertumbuh. Hal ini merupakan inti dari budaya kami di Takeda, dan kami terus mengupayakan inklusivitas untuk menggali potensi seluruh perempuan di Takeda di seluruh dunia.” 

“Kami bangga, setengah dari Global Takeda Executive Leadership Team kami adalah perempuan, bahkan di Indonesia lebih banyak lagi. Takeda di Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan secara berkelanjutan kami akan terus menjadi mitra terpercaya bagi masyarakat. Karena itulah, kami menginisiasi acara ini bersama dengan PKJS-UI,” jelas Michelle.