Menu

Sering Lupa, Apakah Mandi Wajib Usai Imsak Bisa Bikin Puasa Gak Sah? Cuss Cari Tahu Jawabannya!

15 Maret 2024 07:30 WIB

Ilustrasi mandi air hangat. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Di bulan Ramadan ini, masalah hubungan intim menjadi perkara besar bagi beberapa pasangan. Banyak yang khawatir pula jika hubungan intimnya kelak akan membuat puasanya batal dan mempengaruhi imannya saat berpuasa.

Oleh sebab itu, banyak hal yang dipertanyakan oleh beberapa pasangan, salah satunya adalah mengenai mandi wajib. Hal ini karena beberapa pasangan sering terlewat dan baru melakukan mandi wajib ketika mendekati adzan Subuh. 

Padahal, saat bulan Ramadan waktu tersebut biasanya sudah melewati masa imsak. Lalu apakah mandi wajib setelah imsak membuat puasa yang dijalankan menjadi tak sah? 

Menjawab pertanyaan ini, Buya Yahya mengatakan, puasa yang dijalankan hari itu tetap sah dan tak batal. Buya Yahya menyarankan agar pasangan ketika menyadari hal tersebut untuk segera mandi wajib. 

“Tapi kalau hubungan suami istrinya enggak sengaja. Mungkin ada orang jadwal hubungannya adalah habis salat subuh, tau-taunya pas Ramadhan habis sholat subuh dia berhubungan, setelah selesai baru inget ‘kita kan puasa’, (itu) rezeki, puasanya tetap sah dan tinggal mandi,” jelas Buya Yahya dalam kanal Youtube Al-Bahjah TV, dilansir dari laman sindikasi konten suara.com

Buya Yahya menuturkan, hubungan intim yang membatalkan puasa ini yaitu jika dilakukannya pada siang hari. Hal ini karena sudah jelas dilarang berhubungan intim saat sedang puasa di siang hari. 

“Yang membatalkan puasa adalah bersenggama di siang hari. Bersenggama dengan sengaja. Siang hari itu maksudnya setelah subuh tiba lalu dia berhubungan suami istri dengan sengaja, itu batal,” jelasnya. 

Sementara jika hubungan intim saat sahur dan setelahnya langsung makan sehingga mandi wajib terlewat hingga imsak, itu tak membatalkan puasa. Pasangan bisa langsung segera mandi setelahnya. 

 “Jadi yang membatalkan bersenggama di siang hari. Kalau senggamanya waktu sahur, suaminya malas makan, maunya sahur ‘kamu’ saja, saat berhubungan istri tau-taunya baru selesai, belum sempat makan keburu adzan, belum sempat mandi, puasanya sah. Tinggal mandi saja,” sambung Buya Yahya. 

Hal ini juga berlaku untuk para istri yang telah melayani suaminya. Jika mereka hubungan intim dan setelahnya harus menyiapkan sahur hingga waktu imsak tiba, maka puasanya tetap sah. Istri dapat menyiapkan sahur untuk keluarganya, lalu mandi wajib setelah adzan Subuh. 

“Jadi enggak apa-apa berhubungan suami istri, senangkan suami, habis itu mandinya menjelang bangun shalat subuh, enggak wajib langsung. Begitupun sama , istri melayani suami, habis itu nyiapin sahur, enggak sempat mandi ya enggak apa-apa. Mandinya nanti setelah selesai adzan,” tutupnya.

Artikel Pilihan