Illustrasi Susu Almond dan Susu Sapi (Freepik/Edited by HerStory)
Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi Anak di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp. A, Subsp. G. H., menyebutkan jika intoleransi laktosa dan alergi susu sapi adalah hal yang berbeda.
Banyak sekali orang tua yang keliru dan menyamakan dua kondisi tersebut adalah hal yang sama. Memang sih, baik intoleransi laktosa maupun alergi susu sapi menunjukan gejala yang sama, tapi hal itu dua hal yang berbeda, lho Moms.
"Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan, sedangkan alergi susu sapi melibatkan sistem imun. Sehingga meskipun intoleransi laktosa menimbulkan rasa ketidaknyamanan, tetapi tidak akan menimbulkan kondisi yang mengancam nyawa seperti kejadian syok anafilaksis," tutur dr. Frieda dikutip dari keterangan resmi yang diterima Herstory, Jumat (17/2/2024).
Bicara soal laktosa, ternyata itu merupakan gugus gula yang bisa ditemui pada produk susu dan produk turunannya, seperti yogurt dan keju. Selain itu, produk turunannya ada roti, sereal, serta makanan kemasan yang mengandung susu dan keju.
"Gejala intoleransi laktosa tergantung dari jumlah yang dikonsumsi dan jumlah yang dapat ditolerir oleh tubuh. Semakin banyak produk laktosa dikonsumsi, maka semakin berat gejala yang timbul. Gejala yang mungkin terjadi di antaranya mual, nyeri perut, kram, kembung, serta BAB cair dan mengandung banyak gas," tutur sang dokter.
Nah, jika ada di dekat rumah, maka penanganan intoleransi bisa dilakukan dengan memberikan suplementasi enzim laktase. Selain itu, Moms bisa berikan suplementasi kalsium dan vitamin D jika anak kurang mengonsumsi produk susu dalam jumlah yang cukup.
Gak usah khawatir Moms, menurut dr. Frieda biasanya kasus intoleransi laktosa itu sifatnya sementara. Tapi tak menutup kemungkinan juga berlangsung seumur hidup sehingga memerlukan bimbingan nutrisi agar kecukupan kalsium dan vitamin D3 dapat terpenuhi.