Menu

Meski Lebih Banyak Menggunakan Pinjaman Online, Literasi Keuangan Perempuan Makin Meningkat

21 Desember 2024 23:20 WIB

Ilustrasi seorang wanita memegang uang. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu jika perempuan ternyata lebih banyak terjerat pinjaman online, lho? Bahkan, mengutip data yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, disebutkan bahwa jumlah perempuan yang memiliki pinjaman fintech lebih banyak dibandingkan laki-laki. Selama tahun 2024, perbandingannya mencapai 54% untuk perempuan, sedangkan laki-laki hanya 46%. Berikut adalah nilai pinjaman tersebut per bulan:

  • Januari: 30,24 triliun
  • Februari: 30,81 triliun
  • Maret: 31,58 triliun
  • Mei: 32,65 triliun
  • Juni: 33,56 triliun
  • Juli: 35,26 triliun
  • Agustus: 36 triliun
  • September: 37,23 triliun

Jika diakumulasikan, perbandingan nilai pinjaman antara pria dan wanita pada September 2024 menunjukkan angka 32,23 triliun untuk laki-laki, sementara untuk perempuan mencapai 37,23 triliun.

Selain pinjaman, ternyata jumlah pemilik rekening fintech pun didominasi oleh perempuan, lho Beauty. Mayoritas pemilik rekening tersebut berasal dari generasi Z (19-34 tahun) yang mencapai 54%. Sementara itu, untuk usia 34-54 tahun hanya 37%, usia kurang dari 19 tahun kurang dari 1%, dan usia di atas 54 tahun hanya 3%.

Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi

SNLIK 2024 menyebutkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yaitu masing-masing sebesar 66,75 64,14%. Usut punya usut, indeks inklusi keuangan komposit perempuan pun lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dengan nilai mencapai 76,08% untuk perempuan dan 73,9% untuk laki-laki. Dari indeks tersebut, bisa dipastikan bahwa saat ini sudah ada kesetaraan antara pria dan perempuan.

“Jadi yang ingin kita sampaikan adalah, tidak ada isu gender lagi dalam hal inklusi dan literasi, karena sudah setara antara laki-laki dan perempuan,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi, yang dikutip dari Kompas.com.

Friderica juga menyebutkan bahwa literasi maupun inklusi keuangan perempuan jauh lebih meningkat dari sebelumnya. “Dahulu tingkat literasi perempuan di bawah laki-laki, tapi sekarang kita fokus pada program untuk perempuan, khususnya ibu-ibu. Sebelumnya, tingkat literasi perempuan tinggi, namun inklusinya masih lebih rendah,” jelasnya.

Sebagai informasi, untuk hasil dari SNLIK 2024, indeks literasi keuangan konvensional laki-laki mencapai 63,8%, sementara perempuan 66,9%. Untuk indeks inklusi keuangan, nilai perempuan mencapai 74,45%, sementara laki-laki hanya 72,6%. Survei ini dilakukan di 34 provinsi dengan 10.800 responden, lho. Oh iya Beauty, tujuan mengetahui tingkat literasi dan inklusi keuangan Indonesia ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas program.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan