Menu

Sekjen MPR Siti Fauziah Sebut Perempuan Perlu Support System di Bidang Ekonomi

25 Maret 2025 16:00 WIB

Siti Fauziah sebagai Sekjen MPR RI (Warta Ekonomi)

HerStory, Jakarta —

Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal MPR, Siti Fauziah, membuka acara talkshow dalam rangka memperingati International Women's Day dengan tema "Ekonomi Inklusif: Saatnya Perempuan Memimpin". Acara yang digelar untuk merayakan hari perempuan internasional ini membawa pesan yang kuat tentang pentingnya memberi dukungan bagi perempuan dalam dunia ekonomi.

Dalam pidatonya, Siti Fauziah menyampaikan bahwa untuk mewujudkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi, dibutuhkan suatu support system yang kuat. Ia menekankan bahwa meskipun kini sudah banyak kesempatan bagi perempuan untuk berkontribusi di dunia ekonomi, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi, seperti stereotip gender yang menghambat potensi mereka.

"Kolaborasi ini perlu dibangun lintas sektor, seperti masyarakat, lembaga masyarakat, hingga pemerintah sebagai pemangku kebijakan sampai pada perempuan itu sendiri. Kolaborasi membangun support system yang kuat ini menjadi kunci bagi terwujudnya ekonomi inklusif terhadap perempuan dan bagi seluruh rakyat Indonesia,"tutur Siti dikutip dari pemberitaan Detik, dikutip Selasa (25/3/2025).

Perempuan, kata Siti Fauziah, memiliki potensi luar biasa yang bisa mendorong perekonomian nasional. Namun, agar potensi tersebut dapat dimaksimalkan, dibutuhkan adanya perubahan dalam sistem yang lebih inklusif dan mendukung partisipasi perempuan. Dalam konteks ini, ia menekankan perlunya transformasi kebijakan yang dapat menciptakan akses yang setara bagi perempuan di berbagai sektor ekonomi, baik itu dalam dunia usaha, pekerjaan formal, atau bahkan politik ekonomi.

"Selain karena kebutuhan tenaga kerja perempuan di bidang-bidang tertentu dan mendukung ekonomi keluarga, juga karena tingkat pendidikan perempuan saat ini mengalami peningkatan," jelas perempuan pertama yang menjadi Sekjen MPR ini

Siti Fauziah juga menambahkan bahwa untuk mempercepat perubahan ini, peran semua pihak sangat penting, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat luas. Diperlukan kolaborasi yang sinergis antara berbagai elemen untuk memastikan bahwa perempuan dapat mengakses kesempatan yang setara dalam dunia ekonomi.

Dengan adanya dukungan dan perubahan yang lebih sistematis, perempuan diharapkan dapat meraih potensi maksimal mereka dan berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Apalagi selama ini, perempuan kerap dipandang sebelah mata. Padahal saat ini banyak perempuan yang bukan hanya menjadi ibu rumah tangga, tapi juga yang banyak bersinar di kariernya.

"Perempuan selalu dipandang sebagai sosok yang memiliki peran ganda, yaitu mengurusi urusan domestik atau mengurus pekerjaan di rumah, dan ruang publik atau peran dalam pekerjaan," ujar Siti.

Selain itu Beauty, para perempuan yang perekonomiannya menengah ke bawha masih memiliki begitu banyak tantangan di sektor ekonomi, entah karena masalah finansial atau pengetahuan hingga mereka rentan jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Banyak dari kelompok ini juga yang terlilit hutang hingga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)," ungkap Siti.

Karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi para perempuan, Siti berharap para perempuan untuk saling mendukung satu sama lain agar bisa menghapus stigma jika perempuan merupakan kaum yang lemah.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan