Menu

Beauty, Ini 5 Alasan Kenapa Wanita Mudah Dibohongi!

21 April 2021 13:45 WIB

ilustrasi orang berbohong (freepik/drobotdean)

HerStory, Bandung —

Siapa sih orang yang mau dibohongi? Semua orang pasti ingin pasangan jujur pada kita meskipun kejujuran itu bisa melukai perasaan kita. 

Banyak orang yang mengaku tahu kalau dirinya tengah dibohongi orang lain. Namun, fakta sains menyatakan sebaliknya. Seseorang umumnya enggak sadar ketika dibohongi. Profesor Psikologi Kepemimpinan dan Organisasi Ronald E Riggio, memaparkan ada lima alassan mengapa seseorang mudah dibohongi seperti dikutip dari berbagai sumber, (21/04/2021).

1. Bergantung pada stereotipe

Mayoritas orang percaya pada segelintir stereotipe mengenai seorang pembohong, salah satunya adalah pembohong enggak akan berani melihat langsung ke mata saat berbicara. 

Nyatanya ini enggak sepenuhnya benar. Masih banyak pembohong yang mampu melihat mata kita dan berbohong. Tujuannya agar kebohongannya terlihat meyakinkan dan kamu pun tertipu.

2. Bias

Sejumlah penelitian menunjukkan jika manusia memiliki semacam mekanisme yang membuatnya yakin bahwa kebanyakan orang adalah individu yang jujur. Bahkan dalam sebuah studi di mana setengah partisipannya berbohong, para objek menilai bahwa mereka berkata jujur.

3. Sebagian orang terlihat meyakinkan

Ada individu yang dianugerahi kemampuan non-verbal tertentu sehingga membuatnya nampak meyakinkan. Mereka yang sangat mudah mengekspresikan emosinya dan luwes adalah mereka yang dianggap lebih jujur. Sementara individu yang nampak berbicara terbata-bata atau ragu-ragu, malah dianggap sebagai seseorang yang kurang bisa dipercaya.

4. Enggak ada ujian deteksi kebohongan

Hingga sekarang, mayoritas manusia belum memiliki skill deteksi kebohongan yang tinggi. Terkadang kita hanya menduga seseorang itu berbohong tanpa bisa mengetahui apakah ia jujur atau enggak.

5. Kita tertipu

Penipu atau pembohong merupakan dia yang tahu bagaimana terlihat jujur. Dia juga paling bisa memantau perilakunya sendiri, melatih jawaban jujur, bahkan mengasah kemampuan non-verbal agar terlihat bisa dipercaya. Wajar jika kemudian manusia jujur macam kamu bisa mudah tertipu.