Di sepanjang bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa selama kurang lebih 13 jam. Berpuasa akan berdampak positif bagi tubuhmu, sehingga dapat berpotensi meningkatkan kinerja otak, lho.

Sederet dampak positif berpuasa akan hilang kalau kamu berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan cepat saji alias fast food atau junk food. Kamu bisa mengalami berbagai masalah kesehatan saat mengonsumsi makanan cepat saji.

Dilansir dari berbagai sumber (06/05/2021), berikut ini adalah beberapa dampak buruk yang akan menghampirimu kalau terus mengonsumsi makanan cepat saji saat berpuasa. Apa saja? Yuk, simak baik-baik, ya!

Lemas dan diabetes

Menyantap makanan cepat saji saat berbuka puasa akan membuat tubuhmu merasa lemas dan mengantuk. Makanan cepat saji mengandung banyak gula dan didominasi oleh kandungan karbohidrat. 

Karbohidrat akan dicerna oleh tubuh dan menjadi glukosa (gula) dalam daram. Proses ini akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba dan akan meningkatkan risiko diabetes.

Berat badan naik

Makanan cepat saji mengandung banyak karbohidrat yang tinggi kalori dan minim serat. Hal inilah yang dapat memicu tubuh untuk menimbun banyak lemak yang akan berpengaruh pada meningkatnya berat badan.

Kenaikan berat badan akibat menyantap makanan cepat sjai bukanlah hal yang baik. Jenis lemak yang ada di dalam makanan cepat saji umumnya termasuk dalam kategori lemak trans. Jenis lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik. 

Tekanan darah tinggi

Makanan cepat saji mengandung sodium (garam) yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan cairan tertahan di pembuluh darah. Akibatnya, jantung bekerja lebih keras untuk memompa voleme darah yang meningkat dan akan memicu tekanan darah yang tinggi. Bahaya, kan?

Nah, itulah beberapa dampak buruk yang akan terjadi kalau kamu mengonsumsi makanan cepat saji saat berbuka puasa. Yuk, berhenti mengonsumsinya demi kesehatan tubuhmu!