Menu

Moms Harus Tahu! Ini 3 Cara Penyampaian Soal Sex Education untuk Anak, Jangan Sampai Salah Ya!

30 Agustus 2021 20:30 WIB

Ilustrasi melatih anak melafalkan huruf R. (Sumber Foto: Klik Dokter)

HerStory, Jakarta —

Membahas soal sex education dengan anak penting untuk dilakukan oleh para orangtua kepada anaknya. Banyak manfaat yang bisa didapatkan, salah satunya anak bisa menjaga dirinya sendiri.

Menurut Psikolog Anak, Mutia A. P. Kusumah, pendidikan seks sangat penting karena biasanya pelaku kekerasan seksual atau pelecehan seksual ada di lingkungan terdekat si anak.

Kalau dari kecil anak sudah diajarkan soal sex education, maka itu bisa membantu mengurangi kasus pelecehan seksual atau kekerasan seksual.

"Pelaku kekerasan atau pelecehan seksual biasanya ada di dekat anak. Dengan mengajarkan sex education dapat mengurangi kasus pelecehan dan juga kekerasan seksual," kata Mutia saat diwawancarai HerStory.co.id.

Moms enggak perlu bingung soal topik-topik yang bisa dibahas dengan anak soal sex education. Ada banyak topik yang bisa dibicarakan, tapi harus sesuai dengan usianya ya, Moms!

Berikut ini beberapa tips penyampaian sex education kepada anak agar mereka lebih mudah mengerti dari Psikolog Anak, Mutia A. P. Kusumah. Yuk, simak baik-baik, Moms!

Jangan disamarkan

Pertama, Moms enggak perlu memberi nama samaran untuk alat kelamin. Anak perlu tahu nama aslinya, seperti penis dan vagina.

“Gunakan bahasa yang aslinya, sebutkan namanya karena penis dan vagina termasuk ke dalam organ tubuh, sama seperti ginjal atau jantung. Jadi, enggak perlu disamarkan,” ujar Mutia.

Jangan malu-malu

Ketika orangtua mengajarkan anak soal sex education, sebaiknya enggak perlu menyebutkannya dengan malu-malu.

“Misalnya saat bicara kata ‘penis’ sambil melirik ke mana-mana. Nanti anak akan merekam ekspresi orangtua saat menjelaskan dan mengikutinya. Jadi, biasa aja dan enggak usah terlalu khawatir atau overthinking,” jelas Mutia.

Komunikasi harus baik

Sebelum mengajarkan soal sex education, komunikasi antara orangtua dengan anak harus baik. Jadi, orangtua perlu meluangkan waktu berkualitas untuk anak setiap hari.

“Kalau dari awal komunikasinya kurang baik, pasti jadi lebih ragu dan malu saat membahas soal sex education,” ungkap Mutia.