Ibu hamil menjadi bagian dari kelompok yang mendapatkan perhatian khusus terkait pemberian vaksin COVID-19. 

Hal ini dikarenakan ibu hamil merupakan kelompok komorbid yang lebih berisiko mengalami sakit berat akibat terpapar COVID-19. 

Sebelumnya terdapat beberapa alasan ibu hamil tak menjadi bagian prioritas pemberian vaksin dikarenakan masih minimnya penelitian akan uji klinis vaksin pada ibu hamil. Mengingat ibu hamil dan janin terbilang sensitif sehingga diperlukan kehati-hatian yang lebih tinggi. 

Tetapi, kini ibu hamil sudah bisa bernafas lega. Lantaran sudah terdapat penelitian yang mengatakan bahwa vaksin jenis Pfizer efektif mencegah COVID-19 pada ibu hamil. 

Informasi ini disampaikan langsung oleh dr. Adam Prabata melalui unggahan media sosialnya, pada Rabu (8/9). 

"Ibu hamil merupakan kelompok komorbid yang lebih berisiko mengalami sakit berat bila terkena Covid-19, sehingga vaksinasi merupakan cara pencegahan yang penting untuk dilakukan bagi para ibu hamil," tulisnya.

Ia mengutip berdasarkan penelitian yang dilakukan Degan (2021) dimana pada penelitian tersebut terdata sebanyak 21.722 ibu hamil menjadi sampelnya. 

Hasilnya ialah vaksin Pfizer sebanyak 96% memiliki efektivitas dalam mencegah infeksi COVID-19 pada ibu hamil, dan 97% miliki efektivitas sebagai mencegah COVID-19 bergejala pada ibu hamil. 

Pada unggahannya tersebut, ia menambahkan efektivitas dari kerja vaksin Pfizer dapat diketahui setelah 7-56 hari ibu hamil mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin Pfizer. 

Kendati begitu, sejatinya efektivitas dari vaksin Pfizer terhadap ibu hamil relatif sama terhadap masyarakat secara umum dalam mencegah COVID-19.