Vaksin Covid-19 akan melindungi kamu dari sakit parah atau kematian jika terinfeksi virus Corona. Namun, sebuah studi menemukan bahwa vaksin ini enggak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik, tapi juga mentalmu.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One menunjukkan orang yang telah divaksinasi mengalami peningkatan yang signifikan dalam kesehatan mental mereka. Dalam studi tersebut, para peneliti melacak orang-orang yang menerima dosis pertama vaksin Covid-19 antara Desember 2020 dan Maret 2021.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang telah menerima vaksin lebih kecil kemungkinannya untuk menunjukkan tanda-tanda depresi ringan atau berat dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi, termasuk yang berniat untuk divaksinasi tetapi belum dapat quota.

Mengingat bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, ini tentu bisa menjadi sebuah alasan maupun motivasi bagi kamu yang memenuhi syarat untuk segera menerima vaksin Covid-19. S

tudi baru ini memang enggak dapat mengatakan dengan tepat mengapa orang yang divaksin tampaknya mengalami peningkatan kesehatan mental, tetapi kemungkinan ada kombinasi faktor.

Salah satunya mungkin adalah perasaan tenang karena telah mendapat solusi untuk melawan pandemi Covid-19 ini, sehingga menjadi lebih siap menjalani kehidupan.

"Orang yang divaksinasi mungkin enggak terlalu khawatir terinfeksi (Covid-19). Mereka mungkin menjadi lebih aktif secara sosial, atau berani mencoba peluang kerja baru," tulis para peneliti, dikutip Akurat.co dari Huff Post, Kamis, (9/9/2021).

Temuan baru ini sama sekali enggak menunjukkan bahwa vaksinasi adalah obat mujarab untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Akan tetapi peneliti menyatakan bahwa temuan mereka seharusnya dipahami sebagai.

"efek langsung jangka pendek dari mendapatkan dosis pertama vaksin (Covid-19)."

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak orang menunjukkan gejala masalah kesehatan mental. Tentu saja, ada banyak alasan mengapa masalah kesehatan mental meningkat selama pandemi, mulai dari kehilangan pekerjaan, kesepian hingga kehilangan orang tercinta akibat Covid-19.

Adapun studi sebelumnya menunjukkan bahwa isolasi telah menjadi faktor utama dalam masalah kesehatan mental selama pandemi.