Darah tinggi atau hipertensi jadi masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat dunia. Bahkan digadang-gadang bahwa kondisi ini juga menyumbang angka kematian yang besar karena kurangnya kesadaran masyarakat atas masalah kesehatan ini.

Banyak yang enggak sadar bahwa dirinya menderita tekanan darah tinggi karena umumnya kondisi ini tak menimbulkan gejala. Namun, jika tak diatasi dengan serius, ini bisa menyebabkan penyakit yang mengancam nyawa, seperti serangan jantung.

Nah, ternyata asupan makanan juga berpengaruh besar terhadap kondisi tekanan darah. Terlebih bagi orang-orang yang gemar mengonsumsi makanan asin. Pasalnya garam menjadi salah satu musuh penderita darah tinggi.

Meski begitu, Anda masih bisa mengonsumsi garam dalam batas yang wajar. Porsi garam tak boleh berlebihan, utamanya buat para penderita hipertensi, stroke dan darah tinggi.

Hal ini diungkapkan oleh Aldis Ruslialdi SKM CNWC, Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood. Menurutnya konsumsi garam yang tak terkontrol akan mengganggu kinerja ginjal hingga tekanan darah.

“Batasan konsumsi garam itu sehari hanya satu sendok teh atau lima gram. Beberapa jenis makanan yang mengandung banyak garam antara lain, nasi goreng dan masakan daging yang memakai kecap,” ujar Aldis dalam keterangannya.

Ia menjelaskan sebagai penyeimbang garam, maka bisa menggunakan kecap dengan rempah saat memasak, kurang saos, membatasi konsumsi makanan olahan, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur. 

“Kalau kita makan banyak buah, ada kalium yang bisa menyeimbangkan natrium di dalam darah,” imbuhnya. 

Namun , apabila masih belum bisa meninggalkan kebiasaan ini, ia menyarankan untuk perlahan menggunakan produk kecap rendah garam. 

Lebih lanjut Aldies menambahkan konsumsi natrium orang Asia lebih banyak dibanding penduduk dunia lainnya. Rata-rata orang di dunia mengonsumsi garam lebih dari 6 gram per hari, sedangkan di Asia bisa mencapai lebih dari 12 gram per hari