Ilustrasi saki perut bagian kanan sebagai tanda dari usus buntu. (Pinterest/Freepik)
Penyakit usus buntu merupakan kondisi terjadinya peradangan pada usus buntu yang terletak dibagian kanan bawah perut.
Gejala yang ditimbulkan dari usus buntu tak cuma menyebabkan rasa nyeri pada perut kanan yang bermula dari atas pusar, usus buntu kerap disertai dengan mual, muntah, demam, sembelit atau diare.
Selain itu, perut sisi kanan bawah juga akan terasa nyeri jika disentuh, bernafas, bergerak, batuk atau pun bersin.
Jika mengalami gejala tersebut dalam rentang waktu yang cukup lama, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena bisa jadi pertanda peradangan usus buntu.
Dikarenakan, usus buntu yang tak ditangani dengan tepat dan segera dapat menimbulkan komplikasi parah bahkan kematian.
Melihat radang usus buntu yang tak bisa disepelekan, ternyata kebiasaan-kebiasaan yang masih sering kita lakukan ini bisa menyebabkan penyakit usus buntu.
Lantas apa sajakah kebiasaan tersebut? Melansir dari berbagai sumber (11/10/2021), berikut 5 diantaranya.
Jajan sembarangan bisa memicu penyakit usus buntu karena adanya celah bagi bakteri untuk masuk ke dalam tubuh.
Penyakit usus buntu sejatinya disebabkan karena infeksi bakteri jenis Salmonella dan E. Coli yang umumnya hidup pada makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh kuman alias kurang higienis.
Jika sedang berada di keramaian, tentunya saat ingin buang gas kita kerap menahannya agar tak menimbulkan bau tak sedap serta menjadi pusat perhatian.
Tapi, kalau terlalu keseringan justru dapat memicu radang usus buntu karena gas yang tertahan bisa membuat dinding usus menjadi tipis.
Makanan yang tak dikunyah dengan baik sampai halus dapat menyumbat permukaan rongga yang membentang di usus buntu. Akibatnya, bakteri dapat terbentuk dalam usus buntu dan mengakibatkan pembengkakan serta pembentukan nanah.
Selain gas, kotoran yang yang menumpuk sampai mengeras bisa menyumbat usus buntu yang berdampak pada peradangan. Jarang buang air besar yang bukan karena sengaja menahannya, bisa jadi disebabkan karena kurang mengonsumsi asupan serat.
Hal ini dikarenakan pada makanan tersebut mengandung zat karsinogen berbahaya yang bisa memicu kanker dan radang usus buntu. Sebaiknya, batasi konsumsi makanan tersebut atau bahkan menghindarinya.