Menu

Suka Makan Buah Kering? Hati-hati, Bisa Sebabkan Penyakit Jantung Lho!

14 Oktober 2021 18:00 WIB

Ilustrasi serangan jantung. (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Buah-buahan memang menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Makanya, banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi buah-buahan supaya kesehatan tubuh tetap terjaga.

Namun, ternyata enggak semua buah bermanfaat untuk kesehatan, misalnya buah yang sudah melewati proses pengeringan alias buah kering. Nyatanya, buah yang sudah dikeringkan justru berbahaya untuk kesehatan.

Holland dan Barrett menjelaskan banyak buah kering yang lebih menarik atau manis dengan lapisan gula atau sirup sebelum melalui proses pengeringan.

Proses ini dikenal sebagai manisan buah. Padahal, tambahan gula dalam makanan bukanlah pilihan terbaik. Dalam beberapa kasus yang parah, ini bisa meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.

Pada dasarnya, buah kering tidak buruk. Tapi, Anda harus memilih jenis buah kering yang tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari nutrisinya.

Sebagian besar buah kering dibuat dengan menghilangkan air alami dari buah tersebut. Buah kering yang sehat adalah buah segar yang dikeringkan tanpa tambahan gula atau bahan tambahan lainnya.

Menurut NHS, 30 gram buah kering, seperti kismis, kurma, sultana dan buah ara dianggap dalam kelompok buah kering yang memiliki manfaat kesehatan.

Melansir dari Express, buah kering harus dikonsumsi pada waktu makan, bukan sebagai camilan di antara waktu makan untuk mengurangi dampak buruknya pada gigi.

Penyakit jantung sendiri adalah penyebab utama kematian. Namun, ada banyak cara yang bisa kamu coba lakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Kamu bisa mencegah penyakit jantung dengan menjalani gaya hidup sehat. Menurut Mayo Clinic, salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah berhenti merokok.

Badan kesehatan itu menjelaskan bahwa bahan kimia dalam tembakau bisa merusak jantung dan pembuluh darahmu. Asap rokok mengurangi oksigen dalam darah yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

Jantung harus bekerja lebih keras untuk memasok oksigen yang cukup ke tubuh dan otak. Untungnya, risiko penyakit jantung mulai turun sejak hari pertama kamu berhenti merokok.

"Setelah setahun tanpa rokok, risiko penyakit jantungmu turun menjadi sekitar setengah dibandingkan perokok aktif," kata badan kesehatan tersebut.

Menurut penelitian, melakukan aktivitas fisik santai dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu juga mengurangi risiko penyakit jantung.

Menurut NHS, gejala penyakit jantung yang paling umum adalah nyeri dada (angina) dan sesak napas. Namun, beberapa orang mungkin enggak memiliki gejala apapun sebelum didiagnosis.

Jika arteri kamu benar-benar tersumbat, itu dapat menyebabkan serangan jantung (infark miokard). Meskipun gejalanya dapat bervariasi, ketidaknyamanan atau rasa sakit akibat serangan jantung biasanya mirip dengan angina.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.