Banyak orang mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan di masa pandemi COVID-19. Bukan hanya meningkatkan imunitas tubuh, tapi juga memperhatikan kadar gula darah mengingat pandemi membuat banyak orang kurang bergerak sehingga lebih rentan alami diabetes.

Seperti diketahui bahwa diabetes adalah penyakit kronis yang berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga harus dikelola dengan benar. Sebelum terlambat, Anda harus memahami tanda-tanda apa saja sih terkait penyakit diabetes?

Salah satu tanda yang perlu Anda khawatirkan adalah ketika kaki berubah warna menjadi lebih gelap atau menghitam. Jika ini terjadi dan tak ditangani dengan serius, Anda berisiko untuk harus mengamputasi kaki.

Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda peringatan berikut pada kulit Anda, inilah saatnya untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan:

1. Muncul bercak kuning, kemerahan, atau coklat pada kulit

2. Area kulit yang berubah warna menjadi lebih gelap yang terasa seperti beludru

3. Kulit 'mengeras' dan menebal

4. Muncul lepuh di sekitar tangan, kaki, tungkai, atau lengan bawah.

Sekadar informasi bahwa diabetes terkait dengan dua kondisi lain yang meningkatkan kemungkinan amputasi kaki, yakni penyakit arteri perifer (PAD) dan neuropati diabetik.

PAD dapat mempersempit arteri yang mengalirkan darah ke kaki dan ini meningkatkan risiko mungkin terkena bisul (luka terbuka) serta infeksi. Ketika tubuh tak memiliki sirkulasi yang baik, itu juga bisa membuat hal-hal itu sembuh lebih lambat.

Sementara Neuropati adalah kerusakan saraf. Kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah di tubuh, termasuk yang ada di kaki.

Jika saraf rusak, Anda mungkin akan mati rasa sehingga tak merasakan sakit, panas, dingin, benda tajam, atau gejala bisul atau infeksi lainnya.