Menu

Kaki Tangan Lemas, Sulit Genggam Barang? Waspada Kena Penyakit Serius Ini Beauty! Asli Ngeri…

02 November 2021 08:16 WIB

Salah satu penderita Myasthenia gravis mengalami pelemahan otot bagian mata (sehatq.com/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, pernahkah kamu merasakan tubuhmu segar bugar di pagi hari dan bisa melakukan apa saja, tapi entah mengapa saat siang mendadak salah satu kelopak mata melemah dan turun, serta tangan dan kaki mulai lemas?

Jika iya, waspada kamu terkena penyakit myasthenia gravis (MG), Beauty!

Penderita penyakit ini pun sering kesulitan menggenggam barang, bahkan kerap terjatuh dan gak bisa bangun seperti tak punya kekuatan sama sekali untuk menggerakkan kaki, lho Beauty! Duh!

Menurut dr. Isti Suharyanti SpS(K), myasthenia gravis memang membuat otot-otot tak bisa bergerak atau lumpuh.

Seperti diketahui, otot di seluruh tubuh dikontrol oleh impuls saraf yang timbul dalam otak. Impuls saraf itu kemudian turun melewati saraf-saraf menuju serabut otot. Keduanya tak benar-benar tersambung, namun ada jarak. Persimpangan antara serat saraf dan otot yang akan dipasok itu bernama myoneural junction.

"Supaya otot bergerak, ada zat kimia bernama asetilkolin yang menyeberang dan ditangkap oleh reseptor pada serabut otot. Pada penderita MG, reseptor ini dirusak oleh antibodi,” jelas dokter yang bertugas di RSUD dr Soetomo, Surabaya, seperti dikutip dari media sindikasi jppn.com, Selasa (2/11/2021).

Kata dr. Isti, antibodi yang merusak itu disebabkan adanya kelainan autoimun. Akibat banyaknya reseptor yang dirintangi dan dirusak, asetilkolin tak bisa menempel dan otot tak dapat merespons.

Asetilkolin yang terbuang akan dihancurkan oleh enzim. Penyebab kelainan itu belum diketahui pasti, namun hingga saat ini diduga karena genetik. Kelenjar thymus juga kerap dikaitkan dengan MG karena kelenjar itulah yang menghasilkan antibodi.

Menurut dr. Istri, seharusnya, kelenjar thymus hilang seiring bertambahnya usia. Itu rata-rata terjadi sebelum manusia mencapai umur 20. Jika thymus masih ada dan aktif hingga lewat masanya, antibodinya memang akan menyerang tubuh.

“Pada penderita MG yang ditemukan ada kelenjar thymus, biasanya akan dilakukan operasi untuk menghilangkannya,” ungkap dokter yang pernah menangani langsung beberapa kasus MG.

Setelah dihilangkan, kata dr. Isti, beberapa pasien bisa sembuh, ada yang hanya berkurang gejalanya atau malah berkurang sebentar, kemudian terjadi gejala MG seperti sebelum dioperasi.

“Karena itu, penyebabnya belum bisa diketahui pasti. Obatnya pun belum ada,” lanjutnya.

Tindakan medis yang bisa dilakukan adalah pemberian obat-obatan untuk menurunkan gejala. Yakni, dengan minum mestinon seumur hidup. 

dr. Isti menjelaskan, kerja mestinon adalah untuk menghambat enzim kolin esterase yang menghancurkan asetilkolin yang tidak bisa ditampung.

“Reseptor yang tersisa ini kan butuh sekali. Jadi, asetilkolinnya jangan buru-buru dipecah. Biar saja menumpuk, biar ‘dipaksa’ nempel,” jelasnya.

Sehari, survivor MG harus minum 7 butir mestinon bila kondisinya sedang tak baik. Dosis itu bisa dikurangi bila kondisinya baik.

Kata dr. Isti, mestinon memang harganya cukup mahal, namun bisa ditebus dengan BPJS karena termasuk obat yang bila tak diminum bisa mengancam nyawa.

“Obat lainnya yang bisa diberikan adalah intravenous immunoglobulin (IVIG) untuk mengurangi penggiatan kekebalan,” pungkasnya.

Duh, jangan sampai kita terkena penyakit MG ya, Beauty! Jaga selalu kesehatanmu, ya!

Lihat Sumber Artikel di JPNN.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan JPNN.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.