Menu

Apa Ya Hubungan Marah dengan Hipertensi? Dokter: Beda...

03 November 2021 10:05 WIB

Ilustrasi wanita sedang marah. (Unsplash/Julien)

HerStory, Sukabumi —

Beauty pasti pernah dong mendengar pernyataan marah-marah berhubungan dengan hipertensi alias darah tinggi? Tapi, apakah benar begitu? 

Banyak orang berpendapat, orang yang suka marah sedang berada pada tensi yang tinggi atau karena memang dia memiliki riwayat hipertensi. 

Melalui fitur tanya jawab di media sosial dokter RA Adaninggar sebagai dokter spesialis penyakit dalam mengatakan, sebenarnya marah dan marah-marah itu merupakan hal yang berbeda.

Sebelum meninjau lebih jauh, ia pun menuturkan terlebih dulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah. 

"Tekanan darah seseorang itu adalah interaksi antara kerja jantung dengan kerja pembuluh darah. Pada orang yang marah itu bekerja suatu hormon yang disebut katekolamin," ujar dr. Ning melalui unggahan reels, (03/11/2021). 

Katekolamin ini yang dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat dan juga mempersempit pembuluh darah. Kombinasi keduanya akan meningkatkan tekanan darah.

"Nah respon ini adalah respon fisiologis, artinya sifatnya sementara. Kalau marahnya hilang respon ini akan mereda. Apabila marah ini berulang dan berlangsung dalam jangka panjang akan bisa menyebabkan hipertensi yang sebenarnya juga dalam waktu panjang," jelasnya. 

Sehingga tak semua marah berujung atau disebabkan karena hipertensi. Hal tersebut kembali lagi pada respon fisiologis yang berlangsung lama atau hanya sekejap. 

Sebab, sejatinya marah merupakan hal yang normal dan manusiawi. Namun alangkah lebih baik agar kita bisa mengontrol emosi tersebut agar tak berlebihan. Mengingat sesuatu yang berlebihan itu tak baik. 

"Yuk belajar untuk manajemen stres supaya tidak mudah marah-marah," tutupnya.  

Artikel Pilihan