Menu

Jangan Disepelekan! Ini 6 Bahaya yang Terjadi Jika Anemia Dibiarkan

17 November 2021 09:00 WIB

Ilustrasi pusing yang merupakan salah satu gejala dari anemia dan darah rendah. (Freepik/benzoix)

HerStory, Bandung —

Anemia adalah kondisi kurangnya darah merah dalam tubuh. Gejala anemia pun bisa Moms rasakan, seperti mudah lelah, sesak napas, atau pusing. Penyebab anemia pun bisa terjadi karena berbagai macam hal dari tingkat ringan sampai berat.

Jangan sampai sepelekan penyakit ini karena bahayanya bisa fatal. Berikut adalah bahaya yang timbul jika anemia tak segera diobati, dilansir dari berbagai sumber, Rabu (17/11/2021).

Bahaya yang Mungkin Muncul Jika Anemia Tak Diobati

1. Gangguan pendengaran

Penelitian JAMA Otolaryngology-Head Neck Surgery menunjukkan bahwa anemia mungkin saja berhubungan dengan gangguan pendengaran.

Pada penelitian tersebut, peneliti mengamati 305.339 pria dan wanita berusia 21-90 tahun. Sekitar 4 ribu di antaranya diketahui kehilangan pendengaran, dan 2 ribu lainnya memiliki anemia defisiensi besi.

Mereka menemukan bahwa pada orang dewasa yang memiliki anemia defisiensi zat besi, berpeluang lebih besar mengalami gangguan pendengaran hingga 2,5 kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang tidak.

Kekurangan zat besi juga dapat mengganggu bahkan membunuh sel telinga sehat.

Hal ini meningkatkan risiko gangguan pendengaran terutama jika kematian sel terjadi pada sel-sel rambut di telinga bagian dalam.

2. Gangguan kehamilan

Volume darah pada ibu hamil dapat meningkat sekitar 20-30, sehingga pasokan zat besi (iron) dan vitamin untuk memproduksi hemoglobin pun ikut bertambah.

Hemoglobin yang merupakan protein pada sel darah merah ini berfungsi untuk membawa oksigen ke sel lain dalam tubuh.

Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan dapat menimbulkan bahaya. Jika tidak diatasi, kekurangan zat besi dapat mengakibatkan ibu didiagnosis anemia saat hamil.

Anemia merupakan salah satu risiko kematian ibu, bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), infeksi terhadap ibu dan janin, keguguran dan kelahiran prematur.

Moms perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risiko terjadinya anemia saat hamil.

Pastikan untuk mendapatkan tes saat pertama kali melakukan kunjungan pada dokter kandungan sebelum memasuki masa-masa kehamilan

3. Penyakit jantung

Jika tidak diobati, jenis penyakit anemia tertentu, seperti kekurangan zat besi dapat membawa bahaya pada masalah jantung.

Anemia membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk menebus kekurangan sel darah merah. Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi itu dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia).

Akibatnya, Moms dapat terkena pembesaran jantung atau gagal jantung.

4. Depresi

Kerusakan saraf pada beberapa jenis anemia, seperti anemia pernisiosa, dapat mengakibatkan depresi jika tidak segera diobati.

Sebuah jurnal yang dipublikasikan Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa anemia defisiensi besi dapat meningkatkan risiko depresi pasca-melahirkan.

Namun, penelitian lanjutan dibutuhkan untuk mengkonfirmasi hasil studi tersebut secara lebih rinci.

5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak

Anemia kronis bisa berdampak dan membawa bahaya tersendiri pada setiap tahap pertumbuhan anak (bayi, masa kanak-kanak, dan remaja).

Selain itu, sebuah penelitian yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa anemia defisiensi zat besi yang parah dapat mengakibatkan perkembangan anak secara mental, kognitif, dan motorik melambat.

Seperti diketahui, zat besi merupakan nutrisi penting untuk perkembangan otak.

6. Kematian

Bahaya penyakit anemia yang paling parah adalah kematian. Beberapa jenis anemia yang diturunkan (genetik), seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Kehilangan banyak darah dengan cepat dapat menyebabkan anemia akut dan parah, hingga berakibat fatal.

Artikel Pilihan